WahanaNews.co | Lagi-lagi pegiat media sosial Denny Siregar mengomentari pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kali ini, Denny Siregar mengomentari pernyataan Anies Baswedan yang menyebut banjir di Jakarta lantaran banyak air jatuh secara bersamaan.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Tampak Denny Siregar memposting capture artikel berita berjudul Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Sebut Banyak Air yang Jatuh Secara Bersamaan.
"Kalo jatuhnya satu-satu, itu namanya air liur pak..," tulis sahabat Abu Janda dan Eko Kuntadhi pada caption postingan di Instagram @dennysirregar.
Puluhan permukiman warga yang berada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timurdilaporkan terendam banjir sejak Senin (10/10/2022) dini hari.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Semakin siang, banjir pun terus meluas sehingga ratusan jiwa terpaksa mengungsi.
Terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan klaim banjir tak bisa dihindarkan karena cuaca ekstrem yang terjadi selama beberapa hari belakangan ini.
"Kita mengalami kondisi yang ekstrem. Sebagai contoh pekan lalu hujan ada yang 120 mm sampai dengan 180 mm. 180 mm ini sangat lebih, bahkan bisa dibilang ekstrem," ucapnya di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022).
Tingginya curah hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya ini menyebabkan genangan tak bisa dihindari.
Apalagi, pekan lalu durasi hujan yang mengguyur ibu kota sempat mencapai 2,5 jam.
"Pekan kemarin itu hujan dalam durasi waktu 2 - 2,5 jam. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya air yang jatuh pada saat bersamaan," jelas Anies.
"Nah kalau hujannya di atas 100 mm per hari tentu terjadi genangan, apalagi di atas 100 mm per hari itu dalam waktu 2 sampai 3 jam," lanjutnya.
Orang nomor satu di DKI ini pun menyebut, kapasitas drainase di kawasan permukiman hanya 250 mm.
Oleh sebab itu, genangan tak bisa dihindari sehingga genangan muncul di sejumlah wilayah.
"Kondisi itu pasti menimbulkan genangan karena sistem drainase kita itu menampung 250 mm per hari untuk di kawasan perumahan dan perkampungan," kata Anies.
"Kalau di kawasan dalam protokol itu sampai 107 mm per hari," sambungnya.
Puluhan RT di Jaksel dan Jaktim Dikepung Banjir
Jumlah permukiman warga di DKI Jakarta yang tergenang banjir akibat air kiriman dari wilayah hulu makin bertambah banyak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat, hingga pukul 09.00 WIB tercatat sebanyak 68 rukun tetangga (RT) dikepung banjir.
Adapun banjir tersebar di sembilan kelurahan yang ada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Ketinggian banjir pun cukup bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga hampir 3 meter.
Jakarta Timur jadi wilayah terdampak banjir terpara dengan jumlah RT tergenang mencapai 48 dan ketinggian air hingga 270 sentimeter.
Guna mengatasi banjir, personel gabungan dari unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, hingga damkar dikerahkan untuk melakukan penyedotan tenangan.
"Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat," demikian informasi dari BPBD DKI.
Akibat bencana banjir ini, ratusan warga Jakarta terpaksa mengungsi untuk sementara waktu.
"BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, AGD Dinkes, PMI untuk penanganan pengungsi," ucapnya.
Masyarakat pun diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi.
Untuk kondisi darurat, masyarakat bisa langsung menghubungi nomor telepon 112 yang bisa diakses gratis selama 24 jam non-stop.
Adapun data wilayah yang terdampak sebagai berikut:
Jakarta Selatan (20 RT):
1. Kelurahan Pejaten Timur
- Jumlah: 5 RT
- Ketinggian: 40 s.d 200 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
2. Kelurahan Pengadegan
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 100 s.d. 190 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
3. Kelurahan Rawajati
- Jumlah: 5 RT
- Ketinggian: 110 s.d 160 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
4. Kelurahan Kebon Baru
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 90 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
5. Kelurahan Manggarai
- Jumlah: 7 RT
- Ketinggian: 40 s.d. 80 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur (48 RT):
1. Kelurahan Cililitan
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 170 s.d 220 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
2. Kelurahan Cawang
- Jumlah: 18 RT
- Ketinggian: 60 s.d 230 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
3. Kelurahan Bidara Cina
- Jumlah: 15 RT
- Ketinggian: 40 s.d 270 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
4. Kelurahan Kampung Melayu
- Jumlah: 13 RT
- Ketinggian: 70 s.d 200 cm
- Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
PENGUNGSI:
1. Kelurahan Rawajati
10 KK, 75 Jiwa di Musholla Daarur Rahman
2. Kelurahan Cawang
10 KK, 30 Jiwa di Musholla Al Islah dan Depan Gg. Haji Maliki
3. Kelurahan Bidara Cina
3 KK, 11 Jiwa di SKKT RW 11. [qnt]