Solusi belum padan
penerima baru dengan NIK, Kemsos akan menggandeng berbagai perguruan tinggi
yang berada di daerah.
"Kami akan menggandeng
kampus di daerah, seperti Politeknik di Banyuwangi, Universitas Cendrawasih
(Uncen) di Papua, serta kampus di Nusa Tenggara Timur," imbuh Risma.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Para mahasiswa akan ditugaskan ke lapangan untuk membantu proses
pemadanan NIK dengan bobot 20 SKS, sekaligus analisis kemiskinan.
"Saya sudah komunikasi
dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terkait Kampus
Merdeka dengan memberdayakan para mahasiswa," ungkap Risma.
Pendaftaran akan dibuka
1 Agustus 2021 dan mahasiswa yang lolos direkrut akan diberikan pelatihan,
fasilitas serta ada biaya untuk transportasi.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Pelibatan mahasiswa
dengan bobot 20 SKS, tak sekadar padankan NIK namun lebih kepada analisis
kemiskinan di daerah," katanya.
Selain data ganda,
pemadanan dengan NIK juga ada yang perlu dikonfirmasi ke Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil (Dukcapil). Kemsos juga menggandeng OJK, Polri, KPK, BPK, BPKP
dan Kejagung sebagai wujud transparansi, akuntabilitas dan pengawasan dalam
proses penyaluran bansos. (Tio)
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.