WahanaNews.co | Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mengungkapkan kritiknya soal Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang bagi-bagi minyak goreng gratis sambil meminta agar anaknya, Futri Zulya Savitri, dipilih dalam pemilu.
Amin Ak menganggap apa yang dilakukan Zulhas masuk kategori politik uang atau money politic.
Baca Juga:
Dua Oknum ASN Pemkab Manokwari Disebut Bawaslu Langgar Netralitas
"Pertama dari sudut pandang edukasi politik, jelas apa yang dilakukan Pak Zulhas tersebut tidak mendidik meskipun tidak menggunakan uang atau fasilitas negara," kata Amin kepada wartawan, Selasa (12/7).
"Karena munculnya ajakan untuk memilih, maka pemberian minyak goreng gratis tersebut bisa dianggap money politics. Sebagai pejabat publik yang mestinya menjadi teladan bagi masyarakat, maka hal itu tidak etis dilakukan," imbuhnya.
Selain itu Amin mengingatkan, meskipun saat itu Zulhas bertindak sebagai Ketua Umum PAN, namun jabatannya sebagai (Mendag) sulit dipisahkan.
Baca Juga:
KPU Bone Bolango Sosialisasikan Pembentukan Pantarlih untuk Pemilihan Bupati Tahun 2024
Anggota DPR Fraksi PKS itu menilai tindakan Zulhas bagi-bagi minyak goreng juga sarat konflik kepentingan.
"Meskipun tampil sebagai Ketua Umum Parpol, jabatan yang diemban (sebagai Mendag) sulit dipisahkan, sehingga apa yang dilakukan Mendag tersebut sarat dengan konflik kepentingan. Apalagi misalnya, jika beliau pergi ke lokasi tersebut menggunakan fasilitas sebagai Menteri," ujar Amin.
Lebih lanjut Amin menilai seharusnya Zulhas fokus dengan tugasnya sebagai Mendag, seperti mewujudkan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 15.500 per kilogram, dan juga memperbanyak jumlah pasokan sesuai kebutuhan masyarakat.