WahanaNews.co | Investasi
aset digital mata uang kripto sedang tren saat ini. Terlebih, banyak fitur
menarik yang ditawarkan cryptocurrency. Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad
Lutfi memaparkan 4 fitur yang dimiliki cryptocurrency yaitu untuk transaksi,
mining (tambang), investasi, dan perdagangan.
Baca Juga:
Transformasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Bappebti Dorong Transaksi Multilateral
"Aset kripto juga mempunyai empat fitur yang sangat
penting yaitu untuk transaksi, mining-nya, investasinya, dan juga kepada
perdagangannya. Jadi, ini konsep utamanya," ujar Lutfi, Kamis (17/6/2021).
Menurut dia, setiap orang yang bertransaksi melalui aset
kripto akan mengetahui dinamika aset yang diperdagangkan hingga risiko yang
akan terjadi. Asumsi ini didasarkan pada dinamika nilai kripto yang terjadi di
Jepang.
"Ketika terjadinya naik turun nilai aset kripto di
Jepang, orang Jepang itu tidak terganggu sama sekali," tutur mantan Duta
Besar RI untuk Jepang.
Baca Juga:
Kejati Jawa Tengah Tahan Pegawai Bank BUMN Terkait Kasus Pembelian Kripto
Dia mengingatkan, masyarakat yang berinvestasi di pasar
digital harus memahami mekanisme transaksinya. Untuk memperkuat keamanan,
pemerintah terus menggodok regulasi transaksi kripto di Indonesia.
"Kemendag yang diamanatkan harus mengatur ini dengan
baik. Saya juga sudah berjanji menggunakan policy sandbox di mana kita jalan
dulu, di saat bersamaan kita perbaiki peraturannya, menjamin keamanan,
kerahasiaan, menjamin daripada transaksi itu," jelas mantan Kepala BKPM
itu.
Hingga semester I/2021 nilai aset kripto di Indonesia
mencapai Rp470 triliun. Jumlah itu naik lima kali lipat dibandingkan tahun 2020
yang tercatat berada di angka Rp65 triliun.
Lutfi menyebut, kenaikan investor di bisnis komoditi digital
aset itu disebabkan adanya tuntutan digitalisasi ekonomi. Di Tanah Air, jumlah
investor sejak 2020 tercatat ada 4 juta orang.
Namun, naik 50 persen atau menjadi 6,5 juta orang hingga Mei
2021. Pertumbuhan secara signifikan itu menyebabkan nilai investasi digital di
Indonesia berada di angka Rp470 triliun.
"Tentunya, aset kripto ini menjadi sangat penting.
Karena aset kripto ini akan menjadi buah bagian dari hilirisasi ekonomi
digital, terutama 5G, digitalisasi, ini menjadi bagian penting dari ekonomi
digital. Karena itu, kita melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi kripto ini
sangat tinggi," bebernya. [qnt]