Kondisi ini kembali menempatkan
Indonesia pada kategori negara berpendapatan menengah bawah, setelah sebelumnya
per Juli 2020 sempat "naik kelas" dan
dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah atas.
"Pandemi juga telah berdampak
pada meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia. Jumlah penduduk miskin
per bulan Maret 2021 menurut data BPS adalah sebesar 27,54 juta atau meningkat
1,12 juta dari Maret 2020. Dengan pandemi Covid-19 yang masih membayangi
tentunya angka ini masih mungkin berpotensi naik, dimana angka pengangguran
hingga tahun 2021 diprediksi akan mencapai angka 12,7 juta," ujarnya.
Baca Juga:
Hendroriyono Bangun Replika Kraton Majapahit, Ketua MPR Berikan Apresiasi
Dia juga bersyukur di tengah masa
sulit menghadapi pandemi dengan berbagai dampaknya, masih ada hikmah yang dapat
diambil berupa menguatnya ikatan solidaritas kebangsaan.
Menurut Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2021, Indonesia
menempati peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia, dengan
tingkat sukarelawan negara lebih banyak tiga kali lipat dari rata-rata global.
"Kita juga patut bersyukur
setelah sembilan bulan perekonomian terpukul oleh dampak pandemi Covid-19, pada
akhirnya kita dapat melepaskan diri dari jurang resesi. Pertumbuhan ekonomi
pada kuartal II 2021 juga tumbuh positif pada level 7,07 persen. Melihat
capaian ini, kita meyakini bahwa ada laju perbaikan dan peningkatan dalam
pertumbuhan perekonomian Indonesia," katanya.
Baca Juga:
Bambang Soesatyo Dukung Langkah Panglima TNI Berantas OPM
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini
menambahkan, dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat
yang diberlakukan hingga Agustus 2021, akan ada potensi pertumbuhan ekonomi
pada kuartal III terkoreksi.
Karenanya, semua komponen bangsa harus
mampu berkontribusi untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di
tanah air dengan berdisiplin mematuhi protokol kesehatan.
Dia juga berpesan, berbekal semangat
soliditas dan solidaritas kebangsaan yang dimiliki, semua pihak harus optimis
menatap masa depan.