WahanaNews.co | Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu mengungkapkan, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus belajar lebih banyak lagi soal data. Perlu juga kembali belajar berhitung.
Pernyataan Adian itu menanggapi AHY yang mengkritik bantuan langsung tunai (BLT) di era Presiden Joko Widodo. AHY membandingkannya dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga:
Sebelum Dianiaya, Kepala Desa Muara Bolak Tantang Perang Ketua Forum Komunikasi Warga
"Kalau menurut saya, AHY harus lebih banyak belajar tentang data. Kalau bisa belajar berhitung lagi lah," ujarnya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9).
Dia mengatakan, BLT di era SBY dan Jokowi berbeda. Sebabnya kenaikan BBM di era SBY lebih tinggi.
"Naiknya BBM di era SBY itu 259 persen, di era Jokowi BBM cuma naik 54 persen. Ada selisih 205 persen kenaikan antara SBY dan Jokowi. Lebih tinggi 200 persen di zaman SBY dibandingkan Jokowi," jelas politikus PDIP ini.
Baca Juga:
Penyimpangan BLT Covid-19 di Desa Lenju, Donggala Kembali Diungkit Warga: Mantan Bupati Kasman Lassa Mengetahui
"Kalau kenaikan BBM sampai 254 persen siapapun boleh menangis untuk itu," imbuhnya.
Bedanya lagi, BLT di era Jokowi dibantu dengan program sosial lainnya. Sementara di era SBY tidak ada tambahan bantuan sosial tersebut.
"Nilai BLT, sebagai satu BLT tidak jauh berbeda. Tapi kan ada 6 sampai 7 program-program sosial lainnya. Ada PKH dan seterusnya, ya akumulasikan saja," ungkap Adian.