WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Pasar Lubuk Buaya di Padang, Sumatra Barat, Selasa (16/9/2025), untuk memantau langsung pelaksanaan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Dalam tinjauannya, Amran menyatakan bahwa pendistribusian beras SPHP akan terus diperluas demi menjaga keterjangkauan harga bahan pokok di tingkat masyarakat.
Baca Juga:
Tekan Impor Mentan Amran Mau Bikin Proyek Percobaan Tanam Gandum, Ini Lokasinya
“Kami memantau langsung harga-harga di pasar, juga melihat operasi pasar sudah masif sampai ke bawah. Kita sudah salurkan 6.000–7.000 ton per hari di seluruh Indonesia,” ujar Mentan Amran.
Ia menjelaskan bahwa langkah masif operasi pasar telah membantu menekan harga pangan, terutama beras, yang selama ini menjadi salah satu faktor utama pendorong inflasi.
Ia menyebut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya penurunan inflasi nasional.
Baca Juga:
Mentan Klaim Stok Pangan Aman Saat El Nino, Indonesia Siap Swasembada
“Kita lihat data BPS menunjukkan angka inflasi turun. Hal ini menunjukkan harga-harga penyumbang inflasi itu relatif stabil,” tambahnya.
Lebih lanjut, Amran menegaskan bahwa pendistribusian beras SPHP tidak hanya akan dilakukan hingga akhir tahun, tapi juga berpotensi dilanjutkan hingga awal 2026, tergantung kondisi di lapangan.
Hal ini didukung oleh ketersediaan stok beras pemerintah yang masih mencukupi.
“Kami bersyukur harga semakin membaik dan operasi pasar kita lanjutkan sampai dengan Desember, bila perlu Januari–Februari kita lanjutkan karena stok kita masih banyak. Posisi yang belum tersalurkan itu masih sekitar 1 juta ton dari target 1,3 juta ton,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa situasi pangan nasional terus menunjukkan perbaikan, apalagi saat ini memasuki masa panen kedua.
Dengan stok yang aman dan panen yang berjalan, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir.
“Kemudian sekarang kita masuk panen yang kedua. Ini bulan September masuk panen yang kedua. Jadi stok kita enggak masalah. Yang bermasalah itu kalau stok kita kurang dan harga kita naik. Itu masalah,” tegasnya.
Selain fokus menjaga harga pangan di tingkat konsumen, Amran juga menyoroti pentingnya kestabilan harga gabah di tingkat petani.
Ia memastikan bahwa pemerintah akan mengawasi agar petani tidak dirugikan oleh harga yang berada di bawah ketentuan resmi.
“Dan juga kami dapat laporan dan melihat langsung harga gabah sudah ada di bawah HPP (harga pembelian pemerintah). Ini harus kita jaga. Kita harus jaga di petani, jaga juga di konsumennya,” tandas Mentan Amran.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]