WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kembali menegaskan komitmennya memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang menjerat petani.
Melalui kanal Lapor Pak Amran, ia menerima laporan masif mengenai pungli alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat di berbagai daerah. Pelaporan masyarakat mengungkap penyimpangan di 99 titik, bahkan disebut bisa mencapai lebih banyak kasus.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Tegas Berantas Pungli Parkir, Erwin: Tak Ada Lagi Permintaan Maaf!
"Ini Lapor Pak Amran membuahkan hasil. Aku tidak sanggup melihat kalau ada orang yang saya tindak. Itu tidak mudah. Tapi harus kami tindak," kata Amran dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Amran menjelaskan, laporan masyarakat mengungkap adanya seorang staf Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengaku sebagai Dirjen Tanaman Pangan atau sebagai pengusaha saat turun ke lapangan. Dengan identitas palsu tersebut, ia meminta uang kepada petani yang ingin mengakses bantuan traktor yang seharusnya diberikan secara gratis.
"Ada pungutan Rp50 juta sampai Rp100 juta per traktor. Satu titik bahkan mencapai Rp600 juta. Ini tidak manusiawi. Bantuan pemerintah itu gratis untuk rakyat," ujarnya
Baca Juga:
Kuasa Hukum WS Laila Laporkan Penyidik Siber Pungli Polda Metro Jaya ke Propam Mabes Polri
Dari laporan, praktik pungli terjadi di 99 titik di seluruh Indonesia, dengan total nilai pungutan yang disebut Amran mencapai miliaran rupiah.
"Jadi ada lapor, ambil uang traktor, dipajak Rp600 juta. Ada yang Rp100 juta, ini mencapai miliaran. Ada 99 titik di seluruh Indonesia," tegas dia.
Pegawai Langsung Dipecat