WahanaNews.co | Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Automatic Fingerprint System (Inafis) baru bisa mengambil jenazah
dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur pada hari keempat usai
kejadian penembakan.
Dua
jenazah anggota MIT itu kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara
Palu, Sulawesi Tengah, untuk diotopsi dan pengambilan sampel sidik jari
terlebih dulu.
Baca Juga:
Awas! Teroris Poso Muncul Lagi, Begini Ciri-cirinya
"Kondisi
kedua jenazah yang sudah membusuk, menyulitkan identifikasi untuk mengetahui
identitas kedua jenazah, sehingga diputuskan untuk segera dimakamkan,"
ujar Juru Bicara Satuan Tugas Madago Raya, Ajun Komisaris Besar Bronto
Budiyono, dilansir Kamis (15/7/2021).
Adapun
pihak kepolisian telah memakamkan dua teroris MIT itu di TPU Kelurahan Poboya
Palu.
Sementara
untuk memastikan identitas jenazah, polisi akan mengambil sampel DNA dari pihak
keluarga.
Baca Juga:
Perintah Panglima TNI: Tutup Akses Teroris MIT Poso!
"Sehingga
diharapkan kepada keluarga dua jenazah untuk kooperatif mendukung
identifikasi," kata Bronto.
Bronto
menjelaskan, proses hingga identifikasi jenazah selesai dari pengambilan sampel
DNA memakan waktu paling cepat enam hari.
"Kepolisian
sesegera mungkin akan menyampaikan informasi perkembangannya kepada
masyarakat," ucap dia.
Sebelumnya,
dua teroris Mujahidin Indonesia Timur itu tewas dalam kontak tembak dengan
Satgas Madago Raya di wilayah Pegunungan Tokasa, Tanah Lanto, Torue, Kabupaten
Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Minggu (11/7/2021). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.