WahanaNews.co | Ferry Mursyidan menjabat menteri ATR/BPN periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo atau pada 2014-2019. Ia juga sempat menjadi anggota DPR dari fraksi Golkar usai Pemilu 1997 dan kembali mendapat kursi DPR lewat Pemilu 1999 hingga 2004.
Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan menjadi sorotan usai ditemukan meninggal di basement Bidakara pada Jumat (2/12).
Baca Juga:
BPN Kalbar Meluncurkan Program Optimalisasi Eksistensi ATR/BPN
Setelah tak lagi menjadi menteri, Ferry bergabung dengan tim kampanye nasional kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Tak Ada Kabar Sejak Kamis
Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania mengatakan informasi Ferry meninggal mencuat usai pihak Bidakara melapor ke polisi setelah curiga ada mobil yang terparkir sejak Kamis.
Baca Juga:
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono Siapkan Lahan untuk Produksi Biofuel
"Iya di dalam mobil. Bhabin kan terima info dari pihak Bidakara kalau ini mobil kok dari kemarin enggak bergerak posisinya," kata Chitya pada Jumat.
Polisi kemudian bergegas ke lokasi untuk menindaklanjuti informasi tersebut. Di sana mereka menemukan Ferry tak lagi bernyawa.
Senada, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan informasi tersebut berdasarkan keterangan dari adik ipar almarhum.
"Korban pada hari Kamis, 1 Desember 2022 menghadiri acara Wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan dari jam 09.00 WIB sampai dengan 12.28 WIB. Setelah acara tersebut korban sudah tidak ada kabar," kata Zulpan dalam keterangannya, Jumat (2/12).
Ditemukan Meninggal dalam Mobil
Ketua RT tempat Ferry tinggal yakni Taufan mengatakan eks menteri itu ditemukan di dalam mobil. Taufan mengetahui kabar soal Ferry dari sang istri.
"Kemarin ada acara di hotel Bidakara. Sore malam telepon [istri] enggak aktif, kok nggak ada kabarnya. Sampai tadi setelah Jumatan dapat kabar dari Bidakara Pak Ferry itu ditemukan di basement dalam mobilnya," ujar Taufan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan istri mengetahui hal itu setelah staf pribadinya datang ke Bidakara yang jadi lokasi terakhir dikunjungi Ferry Mursyidan Baldan.
Sempat Hadiri Pertemuan JK
Sebelum ditemukan meninggal, Zulfan juga menyatakan Ferry sempat menghadiri acara bersama eks wakil presiden Indonesia, Jusuf Kalla, di Hotel Bidakara.
Setelah itu, Ferry ditemukan meninggal di dalam mobil yang terparkir di basement hotel tersebut.
"Memang mobil itu diketahui parkir di VIP di Bidakara dari semalam, karena semalam ada kegiatan yang dihadiri Pak JK juga," ujar Zulpan.
Tak Ada Luka di Jenazah Ferry
Polisi memastikan tak ada tanda kekerasan di jenazah Ferry. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan memperkirakan eks menteri itu meninggal karena sakit. Dugaan itu sejalan dengan keterangan dari pihak keluarga.
"Jadi memang karena sakit tertentu, tapi yang jelas bukan tanda-tanda kekerasan atau tindak pidana. Di badan korban tidak ada luka," kata Zulpan.
Keluarga Tolak Jenazah Ferry Diautopsi
Zulpan juga membeberkan pihak keluarga tak menghendaki protes autopsi terhadap jenazah Ferry. Hal itu juga berhubungan dengan sang mendiang yang memiliki riwayat penyakit, seperti hipertensi dan diabetes.
"Pihak keluarga tak menghendaki dilakukan autopsi," kata Zulpan.
Dimakamkan Satu Liang dengan Orang Tua
Kasatpel Tempat Pemakaman Umum (TPU) Zona 1 Karet Bivak, Rizki Septiahadi, mengatakan Ferry dimakamkan satu liang lahat bersama dengan orang tuanya di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Rizki menerangkan Ferry dimakamkan di Blok AA2. Prosesi pemakaman berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB pada Jumat (2/12).
"Untuk pemakaman ditumpuk atau ditumpang dengan orang tuanya, bapak Hj. Baldan," kata Kasatpel TPU Zona 1 Karet Bivak, Rizki Septiahadi saat ditemui di lokasi. [tum]