Upaya untuk menyelamatkan ke-53 awaknya pupus ketika tiga
hari kemudian TNI mengubah status kapal tersebut dari hilang menjadi tenggelam.
Hingga dinyatakannya upaya pengangkatan bangkai kapal resmi
dihentikan pada hari ini, tidak satu pun jenazah dari awak kapal Nanggala
tersebut berhasil ditemukan.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
Pemerintah Cina pada awal Mei mengirimkan tiga kapal
angkatan Lautnya (People Liberation Army Navy/PLAN) untuk membantu mengangkat
potongan Nanggala-402 yang terbelah menjadi tiga bagian usai karam di kedalaman
838 meter.
Ketiga kapal tersebut yakni PRC Navy Ship Ocean Tug
Nantuo-195, Xing Dao-863, dan Scientific Salvage Tan Suo 2, dengan dua di
antaranya disebut memiliki kemampuan evakuasi hingga kedalaman 4.500 meter dan
mengangkat beban hingga 2.000 ton.
Baca Juga:
53 Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Prabowo: Selamat Berlayar Menuju Keabadian
KRI Nanggala-402
memiliki bobot 1.395 ton dan panjang 59,5 meter.
Pada 18 Mei, salah satu kapal Cina berhasil mengangkat dua
perahu karet (life raft)dari Nanggala-402 dengan bobot masing-masing sekitar
700 kilogram ke permukaan dengan menggunakan tali yang dikaitkan oleh robot.
Atase Pertahanan Cina untuk Indonesia Senior Kolonel Chen
Yongjing menyampaikan dalam operasi pengangkatan selama sebulan terakhir,
pasukan AL Cina berupaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya dokumentasi berupa
foto dan video.