WahanaNews.co | Selama
masa pandemi, sebanyak 50% generasi milenial di Indonesia lebih suka memulai
tabungan digital dibandingkan mereka yang berusia di atas 45 tahun. Sedangkan 30%
cenderung mulai menggunakan aplikasi tabungan atau investasi; dan 16% mulai
menggunakan chatbot online atau robo-advisor untuk pertama kalinya.
Baca Juga:
Ingin Nambah Sumber Cuan di 2024? Pelajari 8 Skill Ini!
Demikian hasil survei global terbaru dari Standard Chartered
yang dikutip Jumat (27/11/2020) di Jakarta. Adapun studi yang dilakukan
terhadap 12.000 orang dewasa di 12 negara - Hongkong, India, Indonesia, Kenya,
China Daratan, Malaysia, Pakistan, Singapura, Taiwan, UEA, Inggris, dan AS -
adalah yang ketiga dari rangkaian tiga bagian untuk melihat bagaimana COVID-19
telah mengubah cara hidup konsumen, dan perubahan apa yang akan terus ada.
Studi menyebutkan, mayoritas orang yang telah menggunakan
cara-cara baru untuk mengelola uang mereka sejak dimulainya COVID-19 memiliki
pengalaman yang positif. "Di Indonesia, 64% pengguna baru (atau 65% pada
generasi Milenial) telah menikmati layanan aplikasi baru tersebut," tulis
laporan studi tersebut.
Penerapan teknologi baru untuk membantu mengelola keuangan
di tengah gejolak ekonomi saat ini mungkin menjadi alasan banyak generasi
Milenial tetap yakin bahwa mereka dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang
mereka.
Baca Juga:
Perpres Super Apps untuk Layanan Pemerintahan Diteken Jokowi
Hampir setengah di Indonesia (45%) lebih percaya diri dalam
mencapai tujuan keuangan mereka daripada sebelum pandemi dimulai. Sebaliknya,
hanya 36% dari mereka yang berusia di atas 45 tahun merasa percaya diri bahwa
mereka akan mencapai tujuan keuangan mereka.
Generasi berusia di atas 45 tahun inilah yang paling tidak
percaya diri di antara generasi-generasi lainnya tentang pencapaian tujuan
keuangan mereka sejak wabah COVID-19 dimulai.
Sementara itu, di semua generasi, pandemi telah membuat
orang lebih berhati-hati dengan tabungan dan pengeluaran, serta membuat mereka
cenderung tidak berbelanja secara royal. Ketika ditanya apa yang akan mereka
lakukan jika diberikan uang setara dengan 1.000 Pound sterling (sekitar Rp 18.6
juta) oleh pemerintah tanpa kondisi, hampir setengah (46%) orang Indonesia
menjawab bahwa mereka akan