Tujuannya memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya.
"Untuk menunjang kenyamanan para pelanggan saat berada di stasiun, stasiun LRT Jabodebek dilengkapi dengan fasilitas akses berupa eskalator, tangga, dan lift, toilet, ruang menyusui, musala, ruang kesehatan, Passenger Information Display System [PIDS], passenger announcement, dan CCTV," imbuhnya.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
Sebagai informasi, pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat BUMN, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), PT INKA (Persero), dan PT KAI (Persero).
Baru-baru ini, PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengatakan akan menggunakan dana proyek lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek yang diterima dari pemerintah untuk menyelesaikan proyek yang sama.
Adhi Karya belum lama ini telah menerima pembayaran proyek LRT Jabodebek senilai Rp 520,5 miliar untuk proses pekerjaan Juli-September 2020.
Baca Juga:
DPRD DKI Minta PT LRT Jakarta Matangkan Rancangan Akses Transportasi untuk Difabel
Secara total, perseroan telah menerima Rp 13,8 triliun untuk pembayaran proyek LRT.
“[Dana dari pembayaran LRT belum lama ini] kami akan gunakan untuk modal kerja di [proyek] LRT, karena LRT masih dalam tahap penyelesaian,” kata Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi, kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).
Nilai investasi proyek LRT Jabodebek sendiri tercatat mencapai Rp 23,3 triliun.