WahanaNews.co | Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti agar penyedia
layanan angkutan penyeberangan tidak menganggap enteng informasi cuaca yang dikeluarkan
secara rutin oleh BMKG. Hal ini sebagai langkah mitigasi dan antisipasi dalam
upaya meningkatkan keselamatan transportasi.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Focus Group
Discussion (FGD) daring yang diselenggarakan BMKG, belum lama ini, mengatakan Indonesia
adalah negara kepulauan dan memiliki banyak sekali pelabuhan dan dermaga yang
melayani angkutan penyeberangan.
"Hampir 65% wilayah Indonesia merupakan perairan, maka
informasi cuaca laut sangat krusial dalam menciptakan keselamatan transportasi
di titik-titik penyeberangan. Kami sangat berharap dukungan informasi iklim dan
cuaca yang dikeluarkan BMKG dapat dimanfaatkan dengan baik guna meningkatkan
keamanan dan keselamatan transportasi," ujarnya.
Dikutip melalui situs resmi BMKG, Kamis (19/8/2021) turut
hadir dalam FGD yang mengambil tema "Waspada Cuaca, Tingkatkan Keselamatan
Jalur Penyeberangan" tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi,
sejumlah nakhoda kapal penyeberangan, syahbandar dan elemen terkait lainnya.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Dwikorita menyebut, kondisi cuaca sangat berpengaruh
terhadap kelancaran dan keamanan transportasi penyeberangan laut. Kemungkinan
hujan, badai, angin, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi selama
perjalanan.
Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia dan negara-negara di
dunia tengah menghadapi perubahan iklim yang memicu pergeseran pola musim dan
suhu udara sehingga juga mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas
bencana hidrometeorologi.
"Perubahan cuaca berlangsung sangat cepat dan tidak
menentu yang dipengaruhi banyak faktor. Karenanya, kami juga terus berupaya
meningkatkan akurasi dalam prakiraan cuaca," imbuhnya.
Dwikorita mengatakan, BMKG terus menyisir berbagai persoalan
yang dihadapi penyedia layanan angkutan penyeberangan dan stakeholder lainnya
guna meningkatkan keselamatan transportasi penyeberangan. BMKG ingin informasi
cuaca dan iklim yang dikeluarkan tidak hanya dimengerti dan dipahami, namun
juga dapat dipatuhi.
"Jadi para operator dan penyedia layanan penyeberangan
tahu kapan harus jalan, kapan harus berhenti. Dengan begitu, kemungkinan
jatuhnya korban dan kerugian lainnya dapat diminimalisir," ujarnya. [qnt]