WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah kalender yang menandai pertengahan musim kemarau, banyak wilayah Indonesia justru masih diterpa cuaca ekstrem.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca Juga:
Bibit Siklon 97W dan 99W Menguat di Utara, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Laut
Kondisi atmosfer saat ini dinilai masih sangat dinamis dan berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa sejumlah dinamika atmosfer global dan regional, seperti gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin, zona konvergensi, serta sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik, masih aktif membentuk awan hujan skala luas.
“Meskipun kita sudah memasuki pertengahan musim kemarau, berbagai faktor atmosfer global dan regional masih mendukung terjadinya hujan lebat dan cuaca ekstrem di banyak wilayah,” ujar Dwikorita dalam keterangannya, dikutip Senin (14/7/2025).
Baca Juga:
Dua Pekan Air Danau Toba Keruh Kecoklatan, Disinyalir Akibat Cuaca Ekstrem
Dalam beberapa hari terakhir, intensitas hujan yang cukup tinggi tercatat terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan Barat, Papua Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Maluku, dan Papua.
Cuaca ekstrem ini telah menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta kerusakan infrastruktur.
Dwikorita memaparkan, hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen wilayah Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau.