WahanaNews.co | Untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan RI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, berencana akan membunyikan semua early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini yang mereka miliki di seputaran lereng Gunung Merapi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Bambang Kuntoro menyebut EWS yang akan mereka nyalakan adalah EWS yang dipasang di seputaran lereng Gunung Merapi. Setidaknya ada 29 titik alarm EWS di lereng Gunung Merapi.
Baca Juga:
Ratusan Rumah di Kecamatan Jagoi Babang Bengkayang Terendam Banjir Perbatasan
"29 EWS ini akan kami bunyikan serentak, pada Rabu (17/8/2022) pagi," ungkapnya, Selasa (16/8/2022)
29 EWS yang akan dibunyikan merupakan sebagian dari total 39 unit EWS Merapi yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman. EWS tersebut sebagian besar dipasang di kawasan rawan bencana Gunung Merapi.
Beberapa di antaranya EWS Turgo 1 dan 2, EWS Kemiri, EWS Kali Kuning, EWS Kejambon Lor, EWS Srunen 1 dan 2. EWS ini akan dinyalakan dan dibunyikannya sirine EWS tersebut dilakukan pukul 10.00 WIB.
Baca Juga:
Curah Hujan Tinggi, di Rorotan Banjir Capai 100 Cm, Lebih 200 Warga Diungsikan Pakai Peti Kemas
"Tujuannya, sebagai bentuk memperingati detik-detik proklamasi dan hari ulang tahun ke-77 Republik Indonesia. (Nanti) Dibunyikan satu sampai dua menit," kata dia.
Ia mengakui tidak semua EWS akan dinyalakan. Karena masih ada EWS yang sengaja tidak dibunyikan saat detik-detik Proklamasi. Karena masih ada 10 EWS yang tidak akan mereka bunyikan.
Sirine barak tidak dibunyikan, kecuali di tiga barak, yakni EWS Barak Kuwang, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Cangkringan; EWS Kiyaran, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan.
"Satu lagi adalah EWS Barak Koripan, Sindumartani, Ngemplak," ungkap dia
Lelaki yang akrab dipanggil Bamkun ini menambahkan, dengan dibunyikannya alarm EWS oleh BPBD Sleman, masyarakat diimbau terap tenang dan tidak panik. Selama ini, Sirine dinyalakan sekaligus bentuk mitigasi, agar masyarakat tetap siap siaga dengan status Merapi.
"Selain untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Kami bunyikan juga untuk mengecek kondisi EWS," tambahnya
Selain membunyikan EWS Merapi, sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Aris Herbandang menyatakan pihaknya bersama elemen pelaku pariwisata akan menggelar upacara peringatan HUT ke-77 RI di kawasan destinasi baru Nawang Jagad, Kaliurang Barat. Peserta upacara akan menggunakan pakaian adat berbagai daerah nusantara.
"Upacara dilanjutkan dengan flash mob bersama dan pertunjukkan tari tradisi Kabupaten Sleman, tari baduwi," ungkapnya.
Selain itu, mengenalkan tari badui sebagai khas Kabupaten Sleman dan Nawang Jagad sebagai satu destinasi baru yang inovatif dari warga Kabupaten Sleman, khususnya kawasan Kaliurang.
Untuk kali pertama, pada 17 Agustus 2022 retribusi masuk ke kawasan wisata Kaliurang dan Kaliadem ditiadakan selama sehari, mulai pukul 07.30 WIB sampai 21.00 WIB.
"Akan ada pengumuman diikuti pembagian hadiah kepada peserta upacara berpakaian adat menarik dan peserta paling aktif saat flash mob. Hadiah berasal dari dana yang dikumpulkan secara inisiatif bersama seluruh pelaku pariwisata," ucapnya.
Bandang menjelaskan, kegiatan-kegiatan tersebut bukan hanya untuk menyemarakkan HUT RI. Melainkan sebagai cara untuk menunjukkan kepada masyarakat dan wisatawan, bahwa pariwisata Kaliurang mampu tampil dan cepat bangkit dari keterpurukan pascapandemi Covid-19. [rsy]