WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah pada Sabtu (29/4/2025). Sidang ini menjadi momen penting dalam penetapan hari raya yang ditunggu oleh umat Islam di Indonesia.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, mengungkapkan bahwa prosesi Sidang Isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal pada sore hari.
Baca Juga:
Tiket Kereta Lebaran Sudah Ludes Terjual Sebanyak 2,6 Juta hingga 23 Maret 2025
Setelah itu, sidang akan berlangsung secara tertutup, diikuti dengan konferensi pers untuk mengumumkan hasil keputusan.
Organisasi Islam seperti PP Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idulfitri jatuh pada Senin (31/3/2025).
Keputusan ini diambil berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Baca Juga:
Klaim Stok Pangan Aman, Tri Adhianto Imbau Warga Jangan ‘Panic Buying’
Menteri Agama Nasarudin Umar memperkirakan bahwa perayaan Idulfitri tahun ini akan berlangsung serentak antara pemerintah dan berbagai organisasi Islam lainnya.
Hal ini disebabkan oleh posisi hilal yang diprediksi masih belum terlihat pada 30 Maret 2025, sehingga 1 Syawal kemungkinan besar akan jatuh pada 31 Maret 2025.
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin, juga menyampaikan prediksi serupa.
Menurutnya, posisi Bulan di Indonesia pada maghrib 29 Maret masih berada di bawah ufuk, yang berarti tidak memenuhi kriteria penentuan awal bulan hijriah berdasarkan kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) maupun metode wujudul hilal Muhammadiyah.
Dalam kriteria MABIMS, hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat agar bisa terlihat dan ditetapkan sebagai awal bulan baru dalam kalender hijriah.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa ketinggian hilal di Indonesia pada 29 Maret berkisar antara -3,29 derajat di Merauke hingga -1,07 derajat di Sabang, yang berarti masih di bawah ambang batas.
Sebaliknya, pada 30 Maret, hilal diperkirakan berada pada ketinggian antara 7,96 derajat di Merauke hingga 11,48 derajat di Sabang, dengan elongasi berkisar antara 13,02 derajat hingga 14,83 derajat.
Dengan demikian, hilal sudah memenuhi syarat untuk terlihat, sehingga 1 Syawal kemungkinan besar akan jatuh pada 31 Maret 2025.
Meski berbagai prediksi menunjukkan hasil yang sama, keputusan resmi tetap akan ditentukan dalam Sidang Isbat Kementerian Agama pada 29 Maret 2025.
Umat Islam diimbau untuk menunggu hasil resmi sidang sebagai pedoman dalam merayakan Idulfitri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]