"Tekstil sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya sedikit, pasokan terbatas, tetapi permintaan tinggi," ujarnya saat menghadiri acara groundbreaking Thamrin Nine.
Ia juga menambahkan bahwa Jakarta merupakan pasar properti paling menjanjikan di Asia Tenggara, karena kombinasi populasi besar dan daya beli tinggi, terutama untuk segmen premium yang pasokannya masih terbatas.
Baca Juga:
UGM Klarifikasi Polemik Ijazah Jokowi, Prof Sofian Tarik Ucapan dan Minta Maaf
Thamrin Nine sendiri mulai dirintis sejak 2008 dan mulai digarap secara agresif sejak 2014. Proyek ini berdiri di atas lahan seluas 5,2 hektar, dengan fasilitas pendukung seperti UOB Plaza, ANZ Square Podium, Thamrin Nine Ballroom, dan EXIM Melati.
Alvin menegaskan, "Kami ingin ada ikon yang mewakili Jakarta sebagai kota metropolitan dunia. Jika Kuala Lumpur punya Petronas Tower, Jakarta harus punya sesuatu yang dapat dibanggakan."
Selain Thamrin Nine, PGW juga memiliki properti ikonik lainnya seperti Gedung Cokro 88 dan Gedung Sungai Gerong.
Baca Juga:
Israel Hancurkan Satu-satunya Gereja Katolik Gaza, Reaksi Keras Datang dari Italia
Tak berhenti di Jakarta, PGW juga sedang menyiapkan pengembangan properti komersial di BSD City, Cibinong, Lebak Bulus, MT Haryono, dan bahkan Uluwatu, Bali.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]