WahanaNews.co | Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin,mempertanyakan kritik dari pengamat
penerbangan, Alvin Lie,
dan pihak lainnya soal pengecatan pesawat kepresidenan yang menelan anggaran Rp 2 miliar.
Ngabalin merasa tak ada
masalah, karena tidak mengganggu anggaran penanganan
Covid-19.
Baca Juga:
Canggih! Pesawat Kepresidenan AS Bisa Isi Bahan Bakar di Udara
Menurutnya, Rp 2 miliar digunakan untuk cat dan perawatan pesawat 7
tahun sekali.
"Kalau mau lihat
biaya perawatan, cat, kemudian pemeriksaan 7 tahun dilakukan, Rp 1 miliar - Rp 2
miliar untuk pesawat presiden, di
mana masalahnya?" kata Ngabalin,
Rabu (4/8/2021).
Ia menegaskan bahwa
pengecatan pesawat kepresidenan tidak diambil dari anggaran penanganan
Covid-19.
Baca Juga:
Nama Dicatut Minta Rp 800 Juta ke Wali Kota Cirebon, Ngabalin Lapor Polisi
Menurutnya, Kementerian
Sekretariat Negara telah mengalokasikan ratusan miliar rupiah untuk penanganan
Covid-19.
"Mau Rp 1 miliar, Rp 2
miliar, untuk perawatan penerbangan VVIP presiden, tidak masalah, tidak mengganggu anggaran Covid,
karena refocusing anggaran sudah
dilakukan 2-3 kali," tutur Ngabalin.
Politikus Partai Golkar
itu mengaku bingung pengecatan pesawat kepresidenan dipersoalkan sejumlah
pihak.