Ia menegaskan, tak ada niat politis dari Presiden Joko Widodo
dalam mengecat pesawat kepresidenan.
"Tidak ada
seseorang yang memiliki hak paten terhadap warna. Memang warna biru punya
partai ini, partai itu? Hijau punya partai ini? Kok soal warna pesawat presiden dibawa ke masalah politik?"
ujarnya.
Baca Juga:
Canggih! Pesawat Kepresidenan AS Bisa Isi Bahan Bakar di Udara
Sebelumnya, pengecatan
Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 jadi sorotan publik.
Pengamat penerbangan, Alvin Lie,
memulai perbincangan di media sosial dengan mengunggah foto pesawat
kepresidenan berwarna merah-putih.
Alvin mengatakan, pengecatan pesawat biasanya menelan anggaran hingga
Rp 2 miliar.
Baca Juga:
Nama Dicatut Minta Rp 800 Juta ke Wali Kota Cirebon, Ngabalin Lapor Polisi
Ia menyebut, anggaran itu foya-foya di saat Indonesia krisis
akibat pandemi Covid-19.
Setelah cuitan Alvin
viral, sejumlah elite Partai Demokrat ikut berkomentar.
Ketua Badan Pemenangan
Pemilu Partai Demokrat,
Andi Arief, mempertanyakan pengubahan warna pesawat.