Meskipun
terjadi over supply listrik, ia
menyatakan PLN tetap berkomitmen mendorong target pemerintah, yakni penggunaan EBT 23 persen pada 2025 pada
bauran energi nasional.
Salah
satunya, mendorong pembangkit EBT dan sebaliknya menurunkan pembangkit energi
fosil.
Baca Juga:
PLN dan Pemkot Operasikan SPKLU Khusus Angkot Berbasis Listrik di Kota Bogor
Tercatat,
pada periode 2000-2019, pertumbuhan pembangkit fosil itu sebesar 6,6 persen. Namun, pada 2020-2029, targetnya bisa diturunkan menjadi hanya 3,6 persen.
Sebaliknya,
pengembangan pembangkit EBT dari 2000-2019 tumbuh 7,1 persen. Rencana ke depan,
jumlah pembangkit EBT ditargetkan bisa naik hingga 12.7 persen pada 2020-2029.
Selain
itu, PLN juga akan melakukan konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
kepada EBT.
Baca Juga:
PLN dan Kementerian ESDM Cek Kesiapan SPKLU di Banten untuk Kelancaran Layanan Arus Mudik
Saat
ini, masih terdapat 2.130 PLTD yang tersebar di seluruh Indonesia dengan
kapasitas 2 Giga
Watt (GW).
"Ini
yang kami dorong ke depan bagaimana konversi pembangkit diesel ini jadi EBT,
misalnya tahap pertama yang sedang kami siapkan prosesnya ada 200 lokasi yang
akan kami konversi dari diesel jadi EBT," jelasnya.
Diketahui, Kementerian ESDM menyatakan, konsumsi listrik nasional pada Juni 2020 turun 7,06
persen bila dibandingkan Januari 2020. Penurunan terjadi akibat virus Corona.