WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendadak jadi pusat sorotan nasional usai sederet ucapannya yang dianggap kontroversial beredar luas hanya beberapa hari setelah dirinya resmi dilantik.
Mulai dari menyebut gerakan 17+8 hanyalah suara “sebagian kecil rakyat” hingga melontarkan celetukan tentang alasan dirinya dipilih jadi menteri, pernyataan-pernyataannya memicu beragam reaksi dari publik.
Baca Juga:
Menkeu Purbaya Minta Maaf, Klarifikasi Pernyataan Demo 17+8 Bukan Suara Minoritas
Purbaya kemudian meminta maaf dan menyebut sebagian ucapannya hanyalah candaan ringan.
Meski awalnya menimbulkan kegaduhan, Menkeu Purbaya justru belakangan mulai kembali mendapat dukungan.
Hal ini terjadi setelah masyarakat menelusuri jejak digitalnya dan menyaksikan rapat perdana dirinya bersama DPR pada Kamis (11/9/2025).
Baca Juga:
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Sosok Dekat Luhut Pandjaitan yang Dilantik Prabowo
Banyak pihak menilai ucapannya tergolong “no harm intended” atau tidak bermaksud menyinggung siapa pun.
Ucapan-ucapan tersebut disebut sebagai bentuk dad joke yang salah tempat, terutama ketika kondisi bangsa sedang sensitif sehingga mudah memicu reaksi keras.
Meski begitu, sederet pernyataannya tetap meninggalkan kontroversi yang menambah panjang perdebatan publik.
Berikut sejumlah ucapan kontroversial Purbaya yang sempat menyita perhatian:
• IMF Lebih Bodoh daripada Saya
Pernyataan paling keras muncul saat dirinya masih menjabat Ketua LPS, dalam forum CNBC Investment Forum pada Jumat (16/5/2025).
“Kalau saya gak percaya IMF. Menurut saya IMF bodoh, kalau enggak percaya kita lihat track recordnya,” ujar Purbaya.
Ia bahkan menambahkan, “Kayaknya mereka lebih bodoh dari saya,” yang langsung menuai kontroversi besar.
• Menteri Kagetan
Selasa (9/9/2025), seusai serah terima jabatan dengan Sri Mulyani, Purbaya menyebut dirinya masih “menteri kagetan”.
“Ini kan saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kalau kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboi,” ujarnya.
Ia mengaku kaget karena setiap ucapannya langsung disorot publik dan meminta maaf jika ada perkataan yang dianggap keliru.
• Yang di TikTok Gak Ada Kerjaan
Pada 8 April 2025, saat masih menjabat sebagai Kepala LPS, Purbaya berbicara dalam Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Prabowo Subianto.
Dalam presentasinya ia menilai ekonomi Indonesia cukup cerah di tengah turbulensi global dan perang tarif, bahkan sempat disambut tepuk tangan Presiden.
Namun pernyataannya tentang TikTok yang disebut dipenuhi orang “gak ada kerjaan” langsung memicu kritik warganet.
“Cuma mereka jarang ngomong di TikTok. Yang di TikTok kan yang enggak ada kerjaan, tapi yang kerjakan pasti yang ini,” kata Purbaya kala itu.
• Mungkin Pasar Enggak Tahu, Saya Orang Pasar
Usai dilantik, Purbaya menegaskan bahwa dirinya sudah lama berkecimpung di dunia pasar keuangan sejak awal 2000-an.
“Mungkin pasar enggak tahu, saya orang pasar. Saya di pasar sejak tahun 2000, 15 tahun lebih,” katanya.
Ia juga menegaskan memiliki tim kuat di kementerian untuk menopang kinerjanya.
• Sibuk Cari Kerja dan Makan Enak Dibandingkan Mendemo
Pada Senin (8/9/2025), saat menanggapi aksi demonstrasi gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat, Purbaya menyebut aksi itu hanyalah suara dari sebagian kecil masyarakat.
Ia optimistis protes akan mereda seiring membaiknya ekonomi dan menambahkan pernyataan yang langsung memicu reaksi publik.
“Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo,” ucapnya.
• Saya Cukup Jago
Dalam acara pelantikan di Istana Negara pada 8 April 2025, Purbaya bercanda soal alasan dirinya dipilih jadi Menkeu.
“Mungkin kelihatannya saya cukup jago,” katanya sambil merujuk pada presentasi yang pernah ia sampaikan di depan Presiden.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]