WahanaNews.co | Pengumpulan serpihan, korban, dan Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu kini sedang dilakukan oleh para instansi terkait, mulai dari Basarnas, KNKT,
TNI, hingga Polri.
Dan tentunya penyebab terjadinya
kecelakaan tersebut juga masih terus dilakukan hingga Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan dan diungkap oleh pihak KNKT.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Dalam pantauan Flightradar24 sendiri terlihat bagaimana pergerakan pesawat itu hingga hilang dari pantauan radar.
Rekaman dimulai dari pesawat lepas landas secara
normal pada pukul 14.36 WIB.
Detik-detik awal, pesawat sudah berada
di ketinggian 600 kaki, dengan kecepatan 160 knot atau 296
km/jam.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Satu menit kemudian, pesawat sudah di
ketinggian 1.075 meter, dengan kecepatan mencapai 405 km/jam.
Pada pukul 14.38 WIB, pesawat jet bermesin dua ini berada di ketinggian 1.821 meter, dengan kecepatan 427 km/jam.
Tiga menit pasca-lepas landas, pesawat sudah mencapai kecepatan 501
km/jam, dengan ketinggian 2.834 meter.
Pesawat sempat mencapai ketinggian
10.725 kaki atau 3.268 meter dari permukaan laut. Saat itu,
kecepatannya terpantau 531 km/jam.
Tak berapa lama kemudian, pesawat
terlihat menurun di ketinggian 8.950 kaki. Sementara kecepatannya juga menurun
ke 414 km/jam.
Kemudian, kecepatan pesawat menurun
drastis hingga 335 km/jam di ketinggian 8.125 kaki.
Ketinggian pesawat terus menurun
hingga 5.400 kaki, dengan kecepatan hanya 212 km/jam, dan akhirnya dinyatakan
hilang.
Selain Flightradar24, kini ada teknologi canggih untuk
mengetahui posisi pesawat yang bernama ADS-B
(Automatic Dependent Surveillance-Broadcast), sebuah sistem pemantauan (surveillance)
penerbangan nir radar.
Melalui teknologi ini, pesawat udara
yang dilengkapi dengan sebuah transponder akan mengirimkan data penerbangan
secara otomatis (automatic).
Data penerbangan ini, seperti posisi dan kecepatan, diperoleh dari sistem satelit
navigasi GNSS (Global Navigation
Satellite System).
Data penerbangan yang dipancarkan
secara broadcast ini akan diterima
dan diproses oleh stasiun penerima (ground
station). [dhn]