WahanaNews.co | Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami peningkatan pada 2024 ketimbang 2023, yakni dengan 152 kasus kecelakaan.
Pada 2024, ada 1.150.000 kecelakaan pada Januari-Desember 2024, dengan korban jika mencapai 27.000 orang.
Baca Juga:
Batasi Mobil Pribadi Saat Arus Mudik Korlantas Polri Terapkan Ganjil Genap
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan data tersebut mengungkap 3 hingga 4 orang tewas karena kecelakaan setiap jamnya, sepanjang 2024.
"Pesannya adalah betapa pentingnya berkendara dengan berkeselamatan agar tidak ada yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas,” ujar Aan, dalam keterangannya, belum lama ini.
Aan mengatakan menjadi korban kecelakaan sangat menyakitkan. Selain itu, korban mengalami trauma dari sisi psikologis.
“Teman-teman disabilitas korban kecelakaan ini ada yang dua sampai lima tahun bisa berinteraksi lagi dengan masyarakat setelah sebelumnya tidak mau keluar rumah.Jadi kegiatan ini bukan hanya tentang penyerahan bantuan bagi korban," tambah Aan.
Karena itu, dukungan perlu diberikan. Salah satunya dengan melakukan Retrospeksi untuk Mengenang Korban Kecelakaan Lalu Lintas, di Pos Polisi Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Minggu, 15 Desember 2024.
Dalam kegiatan itu diberikan bantuan kepada para korban laka lantas berupa kursi roda, kaki palsu, dan alat kesehatan lainnya.
Baca Juga:
Rakor Bersama Menhub, Kakorlantas Polri Optimis Arus Balik Berjalan Lancar
Sementara itu, Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menyampaikan bahwa Retropeksi Korban Laka Lantas bertujuan untuk mengenang para korban kecelakaan lalu lintas, sekaligus mengingatkan kembali bagi kita semua agar berkontribusi aktif dalam program keselamatan transportasi.
Berdasarkan data realisasi santunan sampai dengan November 2024, Jasa Raharja mencatat penurunan nominal santunan sebesar 0,64% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Korban yang menerima santunan juga mengalami penurunan sebesar 4,19% atau setara dengan 5.822 korban dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumya,” jelas Dewi.
[Redaktur: Zahara Sitio]