Rudhi, yang juga koordinator daerah PHK2I Kabupaten Subang ini, bersama istri TNI itu melakukan pengecekan data ke Pemda.
"Istri TNI ini tidak hanya menghubungi saya, tetapi juga mencari informasi tentang tentang kebenaran data. Hasilnya mengejutkan, guru honorer yang menggeser istri TNI itu ternyata bukan honorer K2," ungkapnya.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Yang membuat Rudhi tidak bisa menerima, karena yang bukan honorer K2 malah mendapatkan afirmasi honorer K2.
Sedangkan yang benar-benar honorer K2 malah tidak diberikan afirmasi.
Hal itulah yang membuat Rudhi ikut bersama istri TNI yang didampingi suaminya dan keluarga TNI itu mencari keadilan hingga ke Jakarta.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Mereka ke Kantor BKN dan Kemendikbudristek pada Senin (1/11/2021).
"Semoga kasus ini bisa menjadi jalan bagi guru-guru honorer K2 yang dirugikan dalam Seleksi PPPK Guru Tahap I ini. Hak-hak mereka diambil oleh orang-orang yang bukan berstatus honorer K2," pungkas Rudhi. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.