WahanaNews.co | Sepekan silam, tepatnya Rabu (22/9/2021), sebuah jejak monumental ditorehkan artis berdarah campuran Indonesia-Jerman, Cinta Laura Kiehl.
Gadis cantik yang melejit di sini gegara pelafalan khasnya saat mengucap kata “becek” dan “ojek” itu didaulat Kementerian Agama (Kemenag) dan Direktorat Pendidikan Agama Islam untuk berpidato mewakili anak muda dalam acara Aksi Moderasi Beragama.
Baca Juga:
Kemenag Perkuat Moderasi Beragama di Minahasa untuk Tanamkan Nilai Toleransi
Pada acara yang digelar secara daring dan luring di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat, itu Cinta Laura menyampaikan pendapatnya tentang beragama di mata anak muda.
Bintang film Target itu membahas pentingnya memiliki toleransi akan perbedaan agama di Indonesia.
Kagum akan isi pidato Cinta Laura, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, terlihat memuji pelantun lagu Markisa tersebut.
Baca Juga:
Ketua FKPT Kaltara Ingatkan Generasi Muda Rentan Terpapar Radikalisme di Medsos
Dalam unggahannya di Instagram, Fadjroel Rachman memuji Cinta Laura sebagai salah satu sosok anak muda yang keren.
Dia takjub akan pola pikir Cinta Laura yang luar biasa.
"Terima kasih @claurakiehl untuk opini dan pengalaman kehidupan luar biasa yang disharing untuk kita semua," ujar Fadjroel Rachman, dalam keterangan unggahannya di Instagram, dikutip Rabu (29/9/2021).
Menyusul hal tersebut, Juru Bicara Presiden itu menyebut bahwa Indonesia dipenuhi dengan anak muda yang mencintai tanah air.
Dia berharap akan semakin banyak anak muda yang juga mencintai Indonesia.
"Indonesia tak pernah kekurangan orang-orang yang mencintainya. Jangan pernah letih mencintai Indonesia," lanjut Fadjroel Rachman.
Tak hanya Jubir Presiden yang kagum.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, pun bahkan mengaku nyaris meneteskan airmata mendengar isi pidato Cinta Laura tersebut.
"(Cinta Laura) memberikan speech yang luar biasa dan menginspirasi, tidak banyak anak muda yang bisa memberikan dan mampu memberikan pidato dengan makna sedalam itu, ujar Yaqut Cholis Qoumas alias Gus Yaqut di YouTube Pendis Channel, dikutip Rabu (29/9/2021).
Sambil berseloroh, Gus Yaqut mengaku menahan air mata karena malu jika ketahuan menangis.
"Saya pengen menangis dengarnya, tetapi saya malu ada istri saya tadi," ungkap Gus Yaqut.
"Ini luar biasa, karena saya terus terang sebelum ditugaskan Pak Presiden di sini apa yang disampaikan Cinta Laura ini biasa saya pidatokan berjam-jam di depan kader-kader Ansor dan Banser. Malam ini diwakili Cinta Laura," katanya.
Usai berpidato di hadapan sejumlah menteri dan petinggi negara lainnya itu, seperti Nadiem Makarim (Mendikbud-Ristek), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (Kapolri), dan Yandri Susanto (Ketua Komisi VIII DPR RI), Cinta juga diketahui mengungkapkan kesannya melalui sebuah unggahan foto di media sosial Instagram-nya.
Ia mengatakan jika dirinya tidak menyangka bisa diundang dan memberikan pidato di acara Kemenag.
“Tidak pernah menyangka akan diundang oleh Pak Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Untuk memberikan pidato kepada orang-orang Kementerian mengenai pendapat anak muda tentang moderasi beragama,” kata Cinta.
Lebih lanjut, Cinta Laura juga menjelaskan bahwa dirinya merasa terhormat dan bersyukur pendapatnya bisa didengar banyak orang.
“Sebagai satu-satunya perempuan dan non-politician yang memberikan pidato tadi malam, saya merasa sangat terhormat dan bersyukur didengar opininya oleh banyak sekali orang-orang hebat. Terima kasih pak @gusyaqut, pak @nadiemmakarim dan ibu @ennyyaqut sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk bebas beropini demi masa depan Indonesia,” tulis Cinta dalam akhir keterangan di unggahannya.
Lantas, seperti apa sebetulnya isi dari pidato Cinta Laura soal moderasi beragama itu?
"Pada saat ini, kita dalam situasi sulit, di mana adanya polarisasi dalam opini masyarakat. Terlihat jelas bahwa ada ketidaksepakatan tentang apa yang dibutuhkan negara agar Indonesia menjadi kesatuan yang kuat," kata Cinta.
"Generasi muda memiliki keinginan yang besar untuk mempromosikan budaya dan identitas bangsa. Kami percaya negara luar perlu melihat keunikan dan kehebatan negara ini. Tapi, di sisi lain, kita semua masih sering berkelahi dan menjatuhkan satu sama lain hanya karena perbedaan ras, suku, dan terutama agama," tegasnya.
Artis lulusan Psikolog dan Sastra Jerman ini mengaku ironis lantaran perbedaan yang ada justru kerap kali menimbulkan koflik.
"Bukankah Pasal 1 dari Undang-Undang PNPS bahwa ada enam agama di negara ini? Bukankah motto negara ini Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda tetapi satu?" tutur Cinta Laura.
"Mengapa, walau dengan pondasi negara yang begitu memeluk perbedaan dan toleransi, tetap saja masih ada konflik," imbuhnya.
"Mengapa, dengan pondasi negara yang begitu memeluk perbedaan dan toleransi, tetap saja masih ada konflik? Apa yang membuat agama membuat kita mampu melupakan inti dari identitas bangsa ini?" tanyanya.
"Bagaimana kita, sebagai makhluk yang memiliki kemampuan terbatas, merasa memiliki kemampuan untuk mengerti sesuatu yang jauh di luar kapasitas kita? Karena pemahaman yang terbatas dan pemikiran yang tidak kritis, orang terjebak dalam cara berpikir di mana manusia ‘memanusiakan’ Tuhan. Merasa berhak mendikte Tuhan, tahu kemauan Tuhan, dan merasa punya hak bertindak atas nama Tuhan. Inilah yang akhirnya seringkali berubah jadi sifat radikal," papar Cinta Laura.
Cinta Laura juga menyampaikan pentingnya mempelajari ilmu yang diseimbangkan dengan nilai yang ada dalam budaya, sains, atau lainnya.
"Fungsi agama satu, yaitu membimbing kompas moral manusia. Mengingatkan manusia untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat," ucap pelantun Guardian Angel itu.
"Kita harus bersyukur dan sadar, waktu di dunia ini singkat. Oleh karena itu, ingatlah untuk selalu menjadi sosok rendah hati dan terus membantu," tuturnya. [yhr]