WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta BUM Desa Bersama Bangkit Bersama Cirebon mampu mengelola potensi peternakan di desa, dan dapat berperan dalam mensejahterakan warga desa.
Dengan demikian, keberadaanya dapat menopang kebutuhan pangan warga desa, menurunkan prevalensi stunting, serta mempercepat pengentasan kemiskinan di desa.
Baca Juga:
Perebutan Kursi Senayan di Jawa Timur: Pertarungan Sengit Antara Petahana dan Pendatang Baru
“Saya bersyukur pada pagi hari ini bisa bersilaturahmi dengan Bupati dan Bapak Ibu sekalian. Dan hari ini sangat menarik, kegiatan kita pas dengan Kementerian Desa, acaranya di kandang sapi, ini menarik.”
“Ini undangannya yang di samping tamu, juga ada sapi sebagai peserta, karena memang begitulah seharusnya. Saya optimis, dengan ketersediaan pakan yang melimpah, program ini akan berhasil,” ujar pria yang akrab disapa Gus Halim ini saat meresmikan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Bersama Cirebon Bangkit Bersama di Desa Kamarang, Jumat (18/2/2022).
Pada kesempatan tersebut Gus Halim terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan peresmian BUM Desa Bersama yang dipusatkan di kandang sapi ini.
Baca Juga:
Mendes PDTT Tinjau Desa di Pulau Terluar Aceh Besar
Menurutnya Kemenenterian Desa, PDTT harus familiar dengan segala kondisi desa. Gus Halim juga optimis dengan lahan pangan yang melimpah serta dukungan dari berbagai pihak, keberadaan BUM Desa Bersama Bangkit Bersama Cirebon akan mampu mencukupi ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
“Kalau seluruh desa di Cirebon sudah makmur semua, maka pasti Kabupaten Cirebon akan makmur. Tapi kalau desa-desa belum makmur, jangan pernah bisa mimpi Kabupaten Cirebon akan makmur. Keberadaan Kabupaten Cirebon tergantung eksistensi dan keberadaan desa. Mari kita bangun desa dengan cepat demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Untuk diketahui, Pilot Project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan dimulai di 7 (tujuh) BUM Desa Bersama di 7 (tujuh) kabupaten; yaitu Kabupaten Bandung, Cirebon, Kebumen, Nganjuk, Jombang, Lumajang, dan Kudus.