WahanaNews.co | Blackbox atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah
ditemukan.
Blackbox yang ditemukan
adalah perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR).
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
"Seperti diketahui, FDR sudah
ditemukan," kata Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya
Sumadi, dalam jumpa pers di JICT, Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Budi Karya mengungkapkan, saat ini FDR tengah dalam perjalanan. Dia
mengatakan, dalam waktu dekat, FDR akan segera tiba.
"Nanti mungkin setengah jam lagi
datang, dan Pak Panglima (Panglima TNI) akan mengumumkan," katanya.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Tak lama kemudian, blackbox
FDR tersebut pun tiba, dan langsung diserahterimakan secara estafet dari
Panglima TNI ke Basarnas lalu KNKT.
FDR merupakan alat yang merekam
data-data penerbangan. FDR merekam data teknis pesawat, seperti ketinggian,
kecepatan, putaran mesin, radar, termasuk autopilot.
FDR mempunyai durasi rekaman hingga
25-30 jam. Artinya, setelah 25-30 jam, data akan terhapus dengan sendirinya.
Blackbox terdiri atas dua
komponen. Selain FDR, ada perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR), yang berfungsi merekam data-data percakapan pilot di dalam
kokpit.
Kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dilaporkan ditemukan di sekitar Pulau Laki - Pulau
Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, sekitar pukul
16.20 WIB.
Penemuan blackbox itu selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Jokowi sebelumnya memerintahkan untuk
mempercepat pencarian blackbox
Sriwijaya Air.
"Dari laporan itu, Bapak Presiden
memerintahkan kepada saya untuk mengkoordinasikan dengan cepat proses pencarian
dari tubuh korban dan juga mempercepat proses dari pencarian blackbox. Insyaallah, apa yang menjadi perintah Pak Presiden akan kami lakukan dan sore
nanti saya diminta ke Priok untuk memastikan apa yang diperintahkan
dilaksanakan dengan baik," ujar Menhub Budi dalam siaran di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa
(12/1/2021).
Arahan kedua, Jokowi meminta Menhub
mengkoordinasikan layanan serta menjamin hak-hak keluarga korban jatuhnya
Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu.
Budi menyatakan sudah memanggil pihak
maskapai serta Jasa Raharja untuk santunan kematian. [dhn]