WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Wakil Ketua Badan legislasi DPR RI (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi mengatakan jika pihaknya telah menyepakati jika Kawasan Aglomerasi itu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur atau Jabodetabekjur.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Panja RUU DKJ di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024) lalu.
Baca Juga:
Jakarta dan Kota-Kota Satelit Bersatu, Transformasi Besar di Depan Mata
Dilansir dari Suara.com, sebelumnya Baleg dengan Pemerintah telah menyepakati konsep Aglomerasi untuk Jabodetabekjur dalam daftar inventarisasi masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang tentang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ).
Selain itu, Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro turut menjelaskan, Aglomerasi itu adalah kawasan saling memiliki keterkaitan fungsional, yang dihubungkan dengan sistem jaringan, semua infrastruktur jaringan, jaringan air bersih, jaringan telekomunikasi, jaringan jalan, termasuk kesinkronan antaruang.
"Jadi itu saja maknanya, tinggal barang kali dari ini kan maknanya tidak berubah. Tinggal bagaimana nanti kalimat yang mau kita rapikan perumusannya saja, kita menyesuaikan saja," ungkap Suhajar.
Baca Juga:
Segini Besaran UMR Wilayah Jabodetabekjur Tahun 2025
Terkait soal kekhususan Jakarta, lanjut Suhajar, hal itu sudah diatur dalam pasal-pasal RUU DKJ.
"Kalau menyangkut kekhususan, itu kan di pasal-pasal berikutnya sudah kita tegaskan. Artinya di pasal-pasal berikutnya, kekhususan-khususan yang tadi bapak maksudkan tadi sudah tercantum, ini kita hanya mendefinisikan aglomerasinya saja," paparnya.
Sementara itu, sebelum ada kesepakatan dalam rapat tersebut, Anggota Baleg DPR RI fraksi Gerindra, Hery Gunawan justru menganggap pemerintah masih kurang komprehensif dalam memberikan definisi terhadap Jakarta yang disejajarkan dengan kabupaten atau kota di DIM RUU DKJ.
"Jadi menurut saya kalau mau ya harus lebih komprehensif. Jadi bukan asal setuju dengan pemerintah. Karena bicara kawasan aglomerasi ini berbicaranya berbagai DIM terkait di dalamnya," ujarnya.
"Kita jauh-jauh hari berbicara kota global tapi sarana prasarananya dibuat sama, ya sama aja dong, apa bedanya kalau begitu," tambahnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]