WAHANANEWS.CO, Jakarta - Peringatan cuaca ekstrem kembali mengemuka ketika BMKG mengungkap potensi hujan lebat yang akan melanda berbagai wilayah Indonesia dalam dua gelombang sepanjang awal Desember 2025.
BMKG menyampaikan bahwa hujan berintensitas tinggi berpeluang terjadi pada Jumat–Minggu (5–7/12/2025) di sejumlah wilayah Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Lampung serta di wilayah Jawa mulai Banten hingga Jawa Timur, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Baca Juga:
Cek Mahar Rp 3 Miliar Berujung Penahanan, Kakek Tarman Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen
Pada Senin–Kamis (8–11/12/2025), hujan lebat diprediksi berlanjut di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Papua Pegunungan, Maluku Utara yang berpeluang dilanda angin kencang, serta Sulawesi Utara yang juga berpotensi mengalami angin kencang.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani meminta masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap waspada tetapi tidak perlu panik, pastikan saluran air berfungsi baik, jaga kebersihan lingkungan, dan pantau pembaruan cuaca melalui InfoBMKG sebelum beraktivitas,” ujarnya pada Jumat (5/12/2025).
Baca Juga:
Bupati Aceh Selatan Terbang ke Arab Saudi Saat Banjir Belum Surut, Kemendagri: Tak Ada Izin
Faisal menambahkan bahwa sejumlah wilayah masih berpeluang diguyur hujan lebat sehingga warga perlu mengandalkan informasi resmi untuk mengambil keputusan.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi cuaca dari sumber yang tidak resmi,” katanya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa aktivitas atmosfer saat ini dipengaruhi fenomena berskala global, regional, dan lokal seperti Gelombang Rossby Ekuator, Gelombang Kelvin, dan Madden–Julian Oscillation (MJO) yang memicu pembentukan awan hujan lebih intensif.
“Aktivitas gelombang atmosfer tersebut terutama memperkuat pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” tutur Guswanto.
Ia menambahkan bahwa Bibit Siklon Tropis 93W yang berada di timur Filipina turut memberi dampak tidak langsung berupa peningkatan hujan di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyatakan pemerintah siaga penuh menghadapi potensi hujan lebat yang diperkirakan terjadi hingga akhir tahun.
“BMKG sudah menyampaikan ada potensi hujan lebat, bahkan sangat lebat sampai akhir tahun ini, termasuk di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ia menegaskan bahwa berbagai langkah antisipasi telah dipersiapkan lebih awal untuk meminimalkan risiko bencana banjir dan longsor.
“Dan ini, kami telah mewaspadai dan mempersiapkan sedini mungkin untuk mengurangi risiko semaksimal mungkin,” ucap Pratikno.
Salah satu metode yang disiapkan pemerintah adalah pelaksanaan operasi modifikasi cuaca untuk menekan intensitas hujan di wilayah-wilayah yang diprediksi menerima curah hujan ekstrem.
Pratikno berharap seluruh upaya mitigasi tersebut mampu memperkecil potensi dampak bencana di wilayah rawan sepanjang periode cuaca ekstrem.
“Dan ini, kami telah mewaspadai dan mempersiapkan sedini mungkin untuk mengurangi risiko semaksimal mungkin,” ujarnya kembali menegaskan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]