WahanaNews.co, Jakarta - Dalam rangka menyambut perhelatan World Water Forum ke-10, World CleanUp Day Indonesia mengadakan kompetisi Sayembara Apresiasi Seniman bertajuk "Kurangi Pencemaran Air, Ubah Sampah Jadi Seni".
Kompetisi ini mengajak para seniman dan pecinta lingkungan untuk mengeksplorasi kreativitas dari material daur ulang, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya menjaga sumber air agar tidak tercemar oleh sampah.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Art Curator dan Arsitek sekaligus juri Sayembara Apresiasi Seniman, Cosmas Gozali, mengatakan sayembara ini telah melalui proses penjurian yang panjang.
Di awal peserta diwajibkan untuk membuat video menjelaskan karya seni yang dibuat, kemudian terdapat sesi wawancara dengan 20 karya seni yang lolos seleksi.
"Selain melihat estetika visual, keakuratan teknis, dan kecermatan dalam penggunaan bahan, kami juga menilai apakah karya seni yang dibuat mampu mencerminkan tema sayembara. Setiap karya harus memiliki pesan pentingnya pelestarian lingkungan atau ajakan untuk mengurangi pencemaran air," jelasnya.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Terdapat dua kategori, yaitu karya seni 3 dimensi (3D) dan 2 dimensi (2D), dengan total submission sebanyak 95 peserta. 20 karya yang terseleksi masuk tahap wawancara oleh para juri guna mendalami makna atau ide dari karya seni yang dibuat. Kemudian dilakukan penyaringan untuk mendapatkan 10 karya terbaik.
Kompetisi ini dimenangkan oleh REEXP dengan tema "Hirup Aing Kieu-Kieu Wae" untuk kategori 3 Dimensi, dan Deddy Iskandar dengan tema "Perangkap Bubu" untuk kategori 2 Dimensi. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan piagam penghargaan.
REEXP merupakan pasangan seniman Evan Driyananda dan Attina Nuraini yang mengangkat karya "Hidup saya gini-gini aja". Sebuah cerita mengenai pelestarian lingkungan, sustainability, profesi dan penilaian anggapan diri mengenal kehidupan. Terinspirasi dari sosok para petugas kebersihan dan pemulung sampah, dimana keberadaan mereka dibutuhkan, tetapi kerap kali dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang.