WahanaNews.co | Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan mengatakan, hasil survei sereologi Covid-19 atau biasa disebut survei antibody dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan pemerintah terkait pandemi.
Seperti diketahui, sero survei dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bersama Kementerian Kesehatan sejak November-Desember 2021.
Baca Juga:
Didominasi Penegak Hukum, MAKI: Pimpinan Baru KPK Tak Mewakili Masyarakat dan Perempuan
"Hasil sero survei ini sudah dipakai untuk acuan pengambilan kebijakan terkait pelonggaran mobilitas masyarakat seperti penghapusan tes PCR/antigen untuk pelaku perjalan yang sudah mendapatkan vaksin 2 kali atau lebih," kata Iwan saat dihubungi wartawan, Senin (21/3/2022).
Iwan mengatakan, tingkat antibodi penduduk Indonesia berdasarkan hasil sero survei tersebut sudah cukup tinggi.
Kadar antibodi tersebut, kata dia, terbukti dengan minimalnya pasien covid-19 dirawat di rumah sakit dan kasus kematian.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"86.6 persen itu sudah cukup tinggi dan terbukti bisa menekan kematian Covid-19 pada periode Omicron ini," ujarnya.
Di samping itu, Iwan juga mengatakan, saat ini, sero survei tengah dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Jawa-Bali yang nantinya akan menjadi acuan untuk kebijakan mudik selama Idul Fitri.
Kemudian, sero survei di tingkat nasional akan kembali dilakukan pada Juni 2022.
"Sero survei di Jawa-Bali sudah mulai sejak minggu lalu. Target selesai pertengahan April," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Para peneliti dari FKM UI mengungkapkan hasil sero survei yang dilakukan pada November-Desember 2021.
Sero survei adalah penelitian kekebalan masyarakat terhadap virus penyebab Covid-19. Penelitian dengan mengecek antibodi yang berada di dalam darah.
Ahli epidemiologi Pandu Riono mengatakan, survei serologi penting dilakukan untuk menggambarkan tingkat kekebalan yang dimiliki masyarakat terhadap Covid-19.
Kekebalan tersebut diperoleh dari infeksi alamiah dan vaksinasi Covid-19.
"Dengan imunitas kadar yang cukup tinggi maka kita bisa menekan pasien yang harus dirawat di RS, ICU atau sampai wafat," kata Pandu dalam konferensi pers secara virtual terkait "Hasil Serologi Survey Nasional", Jumat (18/3/2022).
Hasil survei serologi menunjukkan bahwa 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Tingkat antibodi Covid-19 paling tinggi pada mereka yang sudah divaksinasi dosis kedua.
Selain itu, 73,9 persen penduduk Indonesia yang belum divaksinasi sudah memiliki antibodi Covid-19.
"Hal ini menunjukkan bahwa proprosi penduduk yang terinfeksi Covid-19 sudah tinggi," ujar salah satu peneliti dari FKM UI Iwan Ariawan.
Adapun survei ini dilakukan dengan melibatkan sampel di 100 kabupaten/kota. Kemenkes dan FKM UI mengambil 20 orang sampel utama dan 60 serta sampel cadangan di setiap desa/kelurahan.[qnt]