WahanaNews.co | Pengamat politik, Asrinaldi, menilai, pernyataan Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, yang minta Presiden Joko Widodo alias Jokowi mencopot Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan, terlalu emosional.
Asrinaldi memandang perlunya ada etika antarlembaga negara di antara lembaga-lembaga negara.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Dia menyebut, jika Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, berhalangan hadir dalam rapat bersama MPR, seharusnya bisa dijadwalkan kembali.
"Sepanjang memang alasannya kuat, saya pikir tidak masalah itu diatur lagi," ucap Asrinaldi.
Menurut Asrinaldi, ketidakhadiran Menkeu terbaik sedunia itu saat rapat dengan MPR lantaran ada agenda yang memang lebih penting.
Baca Juga:
Hadiri Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024, Menkeu: Awal Sinergi yang Baik
Sebelumnya, Sri Mulyani melalui stafnya menjelaskan alasannya tidak menghadiri dua kali undangan dari pimpinan MPR.
Pertama, 27 Juli 2021, bersamaan dengan rapat internal Presiden yang harus dihadiri sehingga rapat di MPR dihadiri wakilnya.
Kemudian, dia tidak hadir pada 28 September 2021, karena bersamaan dengan rapat Banggar DPR membahas APBN dan Menkeu harus hadir sehingga diputuskan rapat dengan MPR ditunda.
"Jadi, tidak (perlu) emosional juga, Pak Fadel Muhammad, karena memang itu ada agenda yang lebih penting menurut Menteri Keuangan," ucap Asrinaldi.
Dosen Universitas Andalas itu juga memandang Fadel Muhammad mewakili pimpinan MPR terburu-buru meminta Jokowi mencopot Sri Mulyani.
"Belum saatnya, karena alasannya juga kita belum tahu, kecuali Sri Mulyani menolak (hadir)," lanjutnya.
Sebelumnya, MPR RI meminta Presiden Jokowi mencopot Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, saat jumpa pers seusai rapat internal lembaga negara itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (30/11/2021).
"Atas nama pimpinan MPR Republik Indonesia, mengusulkan kepada Presiden Republik Indonesia untuk memberhentikan Saudari Menkeu," ucap Fadel.
Eks Gubernur Gorontalo itu menuturkan bahwa Sri Mulyani selalu menghindari rapat dengan pimpinan MPR guna membahas anggaran Sosialisasi Empat Pilar.
"Pimpinan MPR rapat dengan Menkeu, kami undang dia (Sri Mulyani), sudah atur waktu semuanya, tiba-tiba dia batalin dua hari kemudian. Atur lagi, dia batalin," tutur Fadel Muhammad. [dhn]