WahanaNews.co | Juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, menegaskan lagi sikap Jokowi soal wacana presiden tiga periode yang mencuat, seiring rencana amandemen UUD 1945. Dia menyebut Jokowi sudah menolaknya.
"Yang beliau sampaikan, yang pertama soal amandemen adalah urusan MPR. Agenda amandemen urusan MPR, sikap politik menolak perpanjangan maupun tiga periode," kata Fadjroel dalam diskusi virtual bertajuk 'Amandemen UUD 1945 untuk Apa?' Sabtu (11/9/2021).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Dia juga menyebut Jokowi berharap sikapnya itu diikuti para pendukungnya. Fadjroel mengatakan Jokowi berharap pendukungnya turut menolak perpanjangan masa jabatan dan presiden tiga periode.
"Berharap pendukung beliau setia tegak lurus terhadap apa sikap politik beliau," ujarnya.
Fadjroel kemudian ditanya soal bagaimana sikap Jokowi jika partai politik setuju dengan wacana penambahan masa jabatan Presiden. Apa kata Fadjroel?
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Beliau tidak pernah memberikan pernyataan juga terhadap pertanyaan itu, yang tegas sikap politik beliau ya," kata Fadjroel.
Sebelumnya, relawan Jokowi Mania (JoMan) sempat mendukung perpanjangan masa jabatan presiden karena pandemi COVID-19. Hal itu menyusul wacana amandemen UUD 1945 merembet ke isu perpanjangan masa jabatan presiden.
"Jadi durasi jabatan presiden ditambah selama 2-3 tahun bisa jadi solusi. Ini beda dengan wacana presiden tiga periode yang harus via pemilu. Sementara dana pemilu bisa digunakan dulu untuk stimulan ekonomi dan sosial," ujar Ketum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer (Noel), kepada wartawan, Kamis (2/9).