Dikutip dari Kompas.id, Kepala Dinas Penerangan TNI AL
(Kadispenal) Marsekal Pertama Yulius Widjojono mengatakan KRI Nanggala meminta
izin menyelam pada pukul 03.00 waktu setmpat.
Sesuai prosedur, izin telah diberikan dan tak lama kemudian
kapal selam tersebut hilang kontak.
Baca Juga:
Bangkai KRI Nanggala-402 Mau Diangkat, Banyak Negara Tawarkan Bantuan
3. Ditemukan tumpahan
minyak
Biro Humas Kemhan dalam rilisnya menyebut saat pencarian
melalui pengamatan udara, mereka menemukan adanya tumpahan minyak di sekitar
posisi awal kapal tersebut menyelam.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
"Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan
helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam,"
demikian keterangan tertulis Biro Humas Kemhan, Rabu (21/4/2021) malam.
Titik koordinat hilangnya KRI Nanggala-402 terdeteksi di
sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali.
Dalam latihan tersebut, kapal selam buatan Jerman tahun 1979
itu membawa 53 awak dengan rincian 49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang
arsenal.