Hal ini merupakan hasil pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi para menteri dengan bos-bos perusahaan top Jepang.
Investasinya beragam, mulai dari pengembangan metanol, ekspansi pabrik mobil, hingga pengembangan energi baru terbarukan.
Baca Juga:
Jadi Magnet Investasi Jabar 2025, Kawasan Rebana Butuh Dongkrak Kualitas SDM
"Alhamdulillah kita bisa buat deal bisnis dan bisa direalisasikan tahun depan Rp 75,4 triliun, US$ 5,2 miliar. Investasi baru, khususnya di bidang pembangunan metanol, ekspansi mobil, kemudian EBT," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/7/2022).
Bahlil bilang, Jokowi telah menyampaikan bila ada masalah investasi bisa langsung menghubungi Kementerian Investasi yang dia pimpin.
Apabila masalah yang dikeluhkan pengusaha tak kunjung mendapat jalan keluar, Jokowi sendiri yang akan turun tangan.
Baca Juga:
Soal Tawaran untuk Beli TikTok, Amazon Menolak Berkomentar
"Presiden secara tegas menyatakan bahwa silakan mengurus investasi kalau ada masalah silakan ke Menteri Investasi, kalau memang tak selesai pak Presiden sendiri yang membantunya," kata Bahlil.
Dia juga mengatakan pengusaha Jepang telah mengapresiasi reformasi regulasi usaha di Indonesia lewat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
Selain itu, Bahlil juga menyatakan pemerintah akan memberikan dukungan berupa pelayanan percepatan perizinan berusaha, pemberian insentif, dan berbagai kemudahan lainnya serta pengawalan terhadap realisasi investasi.