WahanaNews.co | Banyaknya donatur dan relawan dari Cianjur dan luar kota yang bergerak sendiri masuk ke lokasi gempa di wilayah Cugenang menyebab beberapa akses jalan menuju lokasi bencana mengalami kemacetan.
Pemandangan tersebut sering terlihat sejak pagi hingga sore hari di jalur menuju lokasi bencana.
Baca Juga:
136 Sekolah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Sudah Diperbaiki
Akses yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 30 menit dari kawasan kota Cianjur menuju lokasi bencana, saat ini ditempuh bisa satu jam lebih karena jalan kecil dan sangat riskan jika dua kendaraan besar seperti truk datang berpapasan.
Kepadatan di jalan-jalan tikus pun sering terjadi mulai dari Cangklek, Sukamanah, Gasol, Nagrak, Benjot, dan sekitarnya.
Seorang warga Ginanjar (30) mengeluhkan adanya kemacetan tersebut. Dengan kondisi macet tersebut, akan menghambat mobilisasi bantuan atau ambulan yang membawa korban.
Baca Juga:
Proyek Pembangunan Hunian Tetap Cianjur Dikebut, Siap Dihuni Sebelum Lebaran
"Jika seperti ini bantuan akan lambat sampai ke lokasi, terutama akan menghalangi ambulans yang membawa korban gempa," ujar saat hendak menuju rumah kakeknya yang berada di posko pengungsian Desa Sarampad Cugenang, Kamis (24/11/2022).
Ginanjar juga mengatakan, ia berangkat dari Cianjur kota sekitar pukul 17.00 WIB dan sampai ke lokasi bencana pukul 18.30 WIB. "Biasanya cuma 30 menit juga sampai," katanya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menghimbau agar para relawan dan donatur tidak bergerak sendiri.
Suharyanto menuturkan, para donatur yang akan memberikan sumbangan bisa langsung ke Posko yang sudah disediakan di Pendopo Pemkab Cianjur.
"Karena kita ketahui lokasinya, daerah bencana ini numpuk dan macet. Ini jadi keluhan pasukan evakuasi karena tidak bisa bergerak leluasa dan terhambat," katanya.
Suharyanto mengatakan, banyak warga bukan yang terdampak melainkan yang datang dari luar kota seolah bencana ini jadi tontonan.
Hal tersebut, tentu saja mengganggu penanganan proses korban terdampak gempa.
"Hal ini akan segera ditertibkan, mohon disampaikan bukan menghambat akses, tapi ini demi masyarakat yang mengungsi," katanya.
Seperti diketahui, fakta ditemukan banyak posko tenda darurat yang kesulitan air, padahal di kawasan kota banyak tangki bantuan air bersih.
"Masih tertahan di bawah karena tidak bisa naik ke atas terhambat macet dan penumpukkan kendaraan," ungkapnya.
Sebuah alat berat pun terlihat mulai menyisir dan membersihkan reruntuhan bangunan yang masuk ke jalan Nagrak-Cugenang, Rabu (23/11/2022) malam kemarin. [sdy]