WahanaNews.co, Jakarta - Imbas kehabisan bensin atau bahan bakar minyak (BBM), sejumlah kendaraan pemudik mogok dan berhenti di bahu jalan di Tol Jakarta-Cikampek sekitar KM 57.
Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi mengatakan peristiwa itu mulai terjadi pada Senin (15/4/2024) pagi tadi sekitar 04.45 WIB.
Baca Juga:
Astra Tol Tangerang-Merak Prediksi 176.099 Kendaraan di Libur Panjang
Namun, Kusmayadi menyebut petugas dari Pertamina dan kepolisian langsung terjun ke lokasi untuk membantu mengisi bensin kendaraan para pemudik.
"Ada, tapi enggak banyak banget juga. Petugas dari Pertamina dan Kepolisian langsung menghampiri untuk membantu mengisi BBM secara mobile," kata Kusmayadi saat dikonfirmasi, melansir CNN Indonesia.
Kusmayadi mengungkapkan sore ini juga kembali didapati beberapa kendaraan pemudik mogok akibat kehabisan bensin dan berhenti di bahu jalan tol.
Baca Juga:
Koronologi Wanita Ganguan Jiwa Bawa Kabur Mobil Patroli di Tol Becakayu
"Barusan dua mobil (kehabisan bensin), yang lainnya memang mogok ada trouble," ucap Kusmayadi.
Lebih lanjut, Kusmayadi mengamini banyaknya kendaraan yang berhenti di bahu jalan tol itu berimbas pada kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek.
"Salah satu faktor penyebabnya itu (kepadatan)," ujarnya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan puncak arus balik terjadi peningkatan pada Senin sore ini di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Kepadatan arus lalu lintas sudah meningkat dan kami prediksi puncak arus balik terjadi pada Senin sore," kata Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani di Cikampek.
Pihaknya juga terus melakukan pemantauan via kamera di GT Kalikangkung Jawa Tengah dan ternyata kendaraan terus masuk ke Tol Semarang-Batang menuju ke arah Jakarta.
Di GTCikampek Utama tercatat sudah 27.323 kendaraan yang masuk gerbang tersebut menuju Jakarta sejak pukul 06.00 WIB hingga Senin siang.
Ia meminta pengendara memastikan kecukupan saldo kartu elektronik (e-toll) ketika melewati GT Kalikangkung Jawa Tengah ke GT Cikampek Utama.
"Kurangnya saldo e-toll dan dilakukannya 'top up' (pengisian) di gardu tol akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]