WahanaNews.co | Gempa Cianjur jauh lebih banyak mengalami gempa susulan dibandingkan dengan gempa Sukabumi. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tercatat sudah ada lebih dari 400 gempa susulan, sejak pertama kali gempa besar terjadi pada 21 November silam.
"Update Gempa Susulan Cianjur s/d Jumat 9 Desember 2022 pkl 06.00 WIB terjadi 406 kali gempa, frekuensi kejadiannya makin jarang," kata Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, Jumat (9/12/22).
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Berbeda dengan Cianjur yang mengalami gempa susulan hingga ratusan kali, gempa yang terjadi di Sukabumi kemarin (8/12/22) jauh lebih sedikit. Hal ini terjadi akibat pusat gempa Sukabumi ada di posisi yang sangat dalam, tepatnya di batuan atau kerak samudra yang keras.
"Sukabumi hanya sekali dan dalam sehingga tidak terasa. Batuan yang pecah dan patah juga bagian yang padat, sehingga susulannya tidak akan seperti di Cianjur," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Sedangkan gempa Cianjur terjadi karena patahan terjadi di bagian dangkal dengan kondisi tanah dan batuan yang rapuh, alhasil gempa susulan banyak terjadi dan terasa.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
"Kalau di Cianjur pusat gempanya di bagian lapisan yang britle atau rapuh dan dangkal, jadi empat susulan banyak dan sangat terasa. Bahkan ada gempa susulan di kedalaman 5 kilometer," kata Dwikorita. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.