WahanaNews.co | Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengajak eks
anggota Front Pembela Islam (FPI) bergabung dengan organisasi masyarakat
(ormas) yang diakui pemerintah.
Sehingga,
semangat amar ma"ruf nahi munkar bisa tetap dilakukan dan dengan
cara yang lebih baik.
Baca Juga:
Habib Rizieq Shihab Singgung Nama Ahok dalam Istighosah Kubro PA 212
"Cara
ini menjadi jembatan terbaik dan bisa menghindari aksi-aksi yang tidak
dibenarkan,"" kata Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor,
Mohammad Haerul Amri, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/12/2020).
Ketua
DPP Partai NasDem Bidang Kepemudaan itu menilai, banyak ormas Islam yang bisa
menjadi wadah baru bagi para mantan anggota FPI, di antaranya Nahdatul Ulama
(NU) dan Muhammadiyah.
Diyakini, ormas
besar Islam tersebut bersedia menerima eks FPI.
Baca Juga:
Bahas Normalisasi, Anies: Pembubaran FPI dan HTI Telah Diputuskan dan Disepakati
Selain
diakui pemerintah, sejumlah ormas tersebut juga memiliki pandangan washatiyah atau Islam moderat. Sehingga, dakwah yang dilakukan mudah
diterima masyarakat.
Selain
itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Garda Pemuda NasDem itu mendukung pembubaran
dan pelarangan penggunaan atribut FPI.
Seluruh
aparatur negara untuk bertindak tegas, karena FPI sudah berstatus sebagai organisasi yang
terlarang.
"Dengan
demikian, jika ada pihak-pihak yang berupaya melanggar keputusan pemerintah
ini, aparat harus berani bertindak tegas dan adil dalam kerangka menegakkan
hukum dan aturan SKB (surat keputusan bersama) 6 Menteri," ungkap dia.
Dia
juga mengimbau seluruh elemen bangsa tidak mengambil tindakan main hakim
sendiri paska pembubaran FPI.
Publik
diminta untuk berpikir jernih dengan tidak mudah terprovokasi dengan berita
palsu (hoaks) dan menghasut.
Haerul
Amri juga menginstruksikan kepada seluruh anggota Ansor dan Banser di Tanah Air
tetap menjaga kondusivitas kedamaian hidup bermasyarakat.
Sikap
toleransi dan dialog harus dikedepankan menyikapi pembubaran FPI ini.
"Demi
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lebih-lebih di saat
pandemi Covid-19 ini yang meniscayakan kolaborasi dan sinergi semua pihak,""
ujar dia. [dhn]