Gus Halim mengingatkan agar pembangunan Desa Ranupani mengedepankan budaya gotong royong dan tidak boleh mengedepankan ego pribadi atau kelompok.
Desa Ranupani harus dibangun bersama-sama oleh sesama warga, maupun bersama pemerintah.
Baca Juga:
IMASKER Dukung Putra Lae Souraya Sebagai Calon Walikota Subulussalam 2024
"Mencintai Ranupani tanpa harus memiliki. Kita mencintai desa-desa di Indonesia tapi kita memberikan ruang yang cukup untuk berkembang sesuai dengan kearifan lokal. Itu sebagaimana tujuan SDGs Desa ke-18 yaitu kelembagaan desa dinamis budaya desa adaptif," katanya.
Pembangunan desa, tegas Gus Halim harus dilaksanakan tanpa keluar dari akar budayanya. Contohnya adalah dengan dilaksanakannya upacara adat yang disertai dengan pengambilan video. “Selain itu juga penguasaan bahasa asing sehingga dapat berkomunikasi dengan wisatawan internasional yang berkunjung,” katanya.
Ketua Adat Suku Tengger Bambang Sutejo mengungkapkan Ranupani dihuni oleh warga dengan latar keyakinan berbeda-beda. Meskipun demikian masyarakatnya sangat kental dengan ada Suku Tengger.
Baca Juga:
Kenalkan Budaya dan Adat Istiadat pada Anak
"Di sini masyarakatnya Suku Tengger, agamanya macam-macam. Ada Islam, Hindu, Kristen. Tapi masyarakatnya rukun damai karena semua untuk kebersamaan, hasil bumi untuk kita semua," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.