WahanaNews.co | Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober setiap tahunnya. Pada momen peringatan ini, sektor pertanian Indonesia masih memiliki sejumlah catatan untuk bisa meningkatkan produktivitasnya secara berkelanjutan.
Head of Agriculture Research dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Aditya Alta, mengatakan, penggunaan input pertanian berkualitas dan seimbang dapat mendorong praktik pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Menperin Dukung Upaya Menteri Pertanian untuk Serap Susu Dalam Negeri
“Salah satu cara mendorong produktivitas pertanian secara berkelanjutan adalah dengan mengedepankan pengelolaan input pertanian secara efisien dan optimal sesuai kebutuhan dan tepat guna. Subsidi pertanian justru tidak mendukung hal tersebut dan mendorong pemupukan dan intensifikasi secara berlebihan,” kata Aditya, dalam keterangan resminya, Minggu (16/10/2022).
Penelitian CIPS menyebut, input pertanian, seperti pupuk, benih, pestisida dan irigasi, berkontribusi 16 persen-26mpersen pada biaya per hektar per musim tanam yang dikeluarkan petani untuk beberapa tanaman pangan, seperti padi, jagung dan kedelai.
Beberapa temuan dan pengalaman menunjukkan, saat dihadapkan pada kelangkaan atau keterlambatan pupuk subsidi, petani kecil cenderung mengurangi penggunaan pupuk daripada membeli pupuk non-subsidi atau memilih mengolah kompos sendiri sebagai pengganti pupuk kimia.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Aditya menilai, petani masih melihat unsur biaya lebih penting daripada manfaat pemupukan optimal. Hal tersebut berpengaruh pada produktivitas dan berpengaruh pada ketahanan pangan dalam lingkup yang lebih luas.
Meskipun tidak sebesar komponen biaya tenaga kerja yang berkontribusi sekitar 47-60 persen, biaya variabel input merefleksikan persepsi petani tentang biaya dan manfaat dari peningkatan produktivitas.
Untuk beberapa jenis input, petani bisa bergantung pada alam, seperti tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan air atau menggunakan benih dari musim tanam sebelumnya. Namun praktik-praktik ini dapat berdampak pada penurunan produktivitas.