Dalam survei tersebut, Presiden mendapat tingkat kepercayaan tertinggi yakni 90,9 persen, disusul Wakil Presiden, TNI, dan jajaran menteri kabinet.
“Masyarakat memberi penilaian positif bukan karena penghasilannya bertambah, melainkan karena mereka merasa hidupnya aman, punya sekolah yang layak, dan percaya pada institusi negara,” jelas Kadek.
Baca Juga:
Peringatan Prabowo Kembali Menggema Setelah OTT Wamenaker di Jakarta
Ia mengingatkan bahwa apabila kepercayaan terhadap empat institusi utama itu terganggu, maka tingkat kepuasan publik bisa menurun drastis.
“Kalau rasa percaya itu terhadap 4 institusi ini diganggu gugat bahwa ada peluang kinerja pemerintah itu turun. Terakhir kepuasan terhadap jalannya demokrasi. Ternyata kepuasan masyarakat terhadap jalannya demokrasi memengaruhi terhadap kinerja pemerintah,” katanya.
Direktur Eksekutif ISS, Whinda Yustisia, menambahkan kepuasan publik lebih digerakkan oleh kualitas layanan dasar.
Baca Juga:
Prabowo Gelar Pertemuan Mendadak Bahas Penertiban Kawasan Hutan dan Tambang Ilegal
“Kepuasan ini tidak digerakkan oleh isi kantong, tetapi oleh rasa aman, kepercayaan, dan kualitas layanan dasar seperti sekolah,” ujarnya.
Hasil survei ISS mencatat distribusi kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo, yakni: sangat tidak puas 1 persen, tidak puas 15,1 persen, puas 71,5 persen, sangat puas 6,5 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 5,9 persen.
Adapun tingkat kepercayaan publik terhadap institusi negara menunjukkan angka positif, dengan Presiden 90,9 persen, TNI 89,1 persen, Wakil Presiden 81,6 persen, dan akademisi/ilmuwan 84,7 persen sebagai empat institusi dengan kepercayaan tertinggi.