WahanaNews.co | Dalam mengantisipasi terjadinya kemacetan parah pada saat mudik lebaran 2022 nanti, pemerintah telah menyiapkan sejumlah pengaturan dan manajemen lalu lintas.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan, salah satu upayanya adalah dengan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan parah pada puncak arus mudik.
Baca Juga:
Kejutan di Pilgub Jakarta 2024, Politikus PDIP Effendi Simbolon Dukung All Out Ridwan Kamil
"Yang sudah disiapkan adalah pengaturan ganjil genap, pengaturan untuk satu arah (one way), dan juga untuk sementara truk dikeluarkan dari jalan tol maupun jalan nasional yang akan dipakai," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Pasar Bangkal Baru, Kabupaten Sumenep, Rabu (20/4/2022).
Kendati demikian, Jokowi menilai rekayasa lalu lintas belum menjamin kemacetan pada puncak arus mudik berkurangnya. Maka itu, Jokowi mengajak masyarakat untuk dapat melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022 lebih awal untuk menghindari kemacetan parah.
"Saya mengajak masyarakat untuk mudik, yang memakai mobil lebih awal, daripada nanti macet. Lebih awal mudiknya, yang lewat darat dan pakai mobil. Karena betul-betul angka 23 juta itu bukan angka kecil, 23 juta mobil, 17 juta sepeda motor bukan angka kecil," ungkapnya.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Kampanye RK-Suswono di Jakarta: Saya Ridwan Kamil!
Manajemen lalu lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan parah saat libur Lebaran 2022 terus disiapkan pemerintah, terutama pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 28 - 30 April 2022.
Menurut Jokowi, mudik Lebaran melalui jalur darat merupakan yang paling berat karena jumlah kendaraannya sangat tinggi.
"Ada 23 juta mobil yang akan mudik, akan ada 17 juta sepeda motor yang akan mudik.Angka-angka ini bukan angka yang kecil sehingga saya ingatkan sudah tiga kali kita rataskan untuk manajemen lalu lintas, manajemen traffic-nya betul-betul disiapkan," pungkas Jokowi. [rsy]