Berdasar catatan KontraS, jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang Juni 2020 - Mei 2021, KontraS menyebut setidaknya 651 kasus kekerasan dilakukan oleh Polri terhadap masyarakat sipil.
Sejak awal menjabat sebagai Kapolri, Listyo pun gencar mencanangkan reformasi Polri agar menjadi institusi yang lebih baik dan jauh dari kekerasan. Ia pun membuat slogan 'Presisi' yang merupakan akronim dari 'Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan'.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Namun slogan itu dinilai KontraS tak terealisasi dengan baik. Mereka pun menyindir slogan tersebut sebagai 'Perbaikan Palsu Institusi Polri'.
Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pun bersuara terkait temuan KontraS. Ia mengatakan bahwa Polri menerima berbagai penilaian dengan tangan terbuka. Ia berjanji akan menjadikan temuan itu sebagai bahan evaluasi.
"Kita berpikir secara positif atau positive thinking, bahwa penilai atau siapapun juga ingin Polri lebih baik. Itu akan kita jadikan evaluasi, kritik-kritik kepada Polri," kata Ramadhan, Kamis (30/6).[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.