WahanaNews.co | Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, memastikan, menjelang usia yang ke-61 tahun, Pemuda Pancasila telah mentransformasikan
diri menjadi organisasi kemasyarakatan yang semakin disegani. Terutama karena
etos kerja dan keteguhan komitmennya untuk mengawal kedudukan Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara.
"Seiring perjalanan sejarah bangsa Indonesia, Pancasila
telah mengalami pasang dan surut dalam pusaran dinamika zaman, melampaui
berbagai dimensi perubahan sosial, dan melewati berbagai ujian kebangsaan.
Namun satu hal yang pasti, dalam situasi dan kondisi apa pun, Pemuda Pancasila
akan selalu berdiri tegak di garda terdepan sebagai patriot pembela
Pancasila," ujar Bamsoet,
dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Kalimantan Timur secara
virtual, Kamis (15/10/2020) malam.
Baca Juga:
Uji Kelayakan Capim KPK: Bamsoet Soroti Politik Biaya Tinggi dengan Korupsi
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, dalam berbagai wacana di
ruang publik, telah banyak didapati referensi dan rujukan yang mengungkapan
betapa besar potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sebagai negara
kepulauan terbesar di dunia dengan total wilayah perairan seluas 5,8 juta
kilometer persegi, potensi sumber daya alam bahari yang dimiliki bangsa
Indonesia sangat berlimpah.
"Badan Pangan Dunia (FAO) memperkirakan potensi lestari
sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 12,54 juta ton per tahun. Belum lagi
kekayaan alam non-hayati yang kita miliki, seperti aneka bahan tambang yang
terhampar di seluruh wilayah Nusantara," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, dengan kekayaan
sumber daya alam yang begitu berlimpah, ditambah posisi geografis Indonesia
yang strategis di antara dua benua dan dua samudera, menjadikan Indonesia sebagai center of gravity perdagangan dunia. Di mana lebih dari 80 persen perdagangan dunia
dilaksanakan melalui laut dan 40 persen di antaranya melalui perairan
Indonesia.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
"Di satu sisi, kekayaan alam dan posisi strategis tersebut
adalah karunia Tuhan yang patut kita syukuri. Di sisi lain, kondisi tersebut
menempatkan kita dalam posisi rawan dari pengaruh dan infiltrasi asing. Saat
ini dinamika lingkungan strategis global diwarnai kompetisi dan perebutan
pengaruh negara-negara besar, yang telah menempatkan Indonesia pada pusat
kepentingan global. Jika tidak siap dan waspada kita dapat saja tergilas dalam
kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, berbaurnya
ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan
geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi. Konsepsi mengenai
keamanan nasional telah mengalami pergeseran paradigma, di mana ancaman
terhadap keamanan nasional tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional.
Tetapi, bersifat kompleks, multidimensional, serta berdimensi ideologis.
"Ancaman yang bersifat ideologis tersebut hadir dalam
beragam fenomena, antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan
beragama, tumbuhnya radikalisme dan terorisme serta beragam bentuk ancaman yang
menggerus sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa kita. Melalui derasnya arus
globalisasi yang menembus batas-batas teritorial, ancaman ideologis tersebut
semakin terasa nyata. Nilai-nilai asing yang merasuk melalui globalisasi mulai
menggeser nilai-nilai kearifan lokal kita, adab sopan santun kita, tradisi dan
seni budaya kita, dan segenap nilai-nilai ke-Indonesiaan kita," tandas
Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menegaskan menghadapi
ancaman ideologis tersebut, tidak boleh direspon hanya dengan memperkuat
kekuatan militer dan persenjataan, atau membangun benteng-benteng pertahanan
fisik yang memagari wilayah Nusantara. Solusi yang paling tepat dan rasional
untuk menjawab persoalan tersebut adalah dengan membangun benteng ideologi.
"Semangat nasionalisme tidak hanya dibangun melalui slogan,
melainkan di implementasikan dalam tindakan nyata. Dalam kaitan ini, saya
sangat mengharapkan partisipasi segenap kader Pemuda Pancasila di seluruh
wilayah Nusantara, agar turut berperan aktif menyampaikan narasi-narasi
kebangsaan dalam kerangka menumbuh kembangkan semangat nasionalisme dan
membangun wawasan kebangsaan, khususnya kepada para generasi muda bangsa,"
pungkas Bamsoet. [dhn]