WahanaNews.co | Ibu Kota Negara
direncanakan bergeser ke Kalimantan Timur (Kaltim), maka Balikpapan pun sontak
menjadi kawasan yang memiliki prospek bagus.
Melihat peluang ini, Winner Group bakal membangun dua
proyek di daerah Kota Balikpapan, yang
notabene merupakan kota terdekat dari daerah calon Ibu Kota baru, yakni Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Baca Juga:
Amankan Kawasan Laut IKN, Ini Saran Pengamat untuk TNI AL
Pihak Winner Group tengah menyiapkan
sejumlah rencana besar di tahun
2021 ini untuk ekspansi melakukan pengembangan proyek baru di Balikpapan.
Kota ini dipilih karena merupakan pusat bisnis dan industri,
pusat perekonomian terbesar di Kalimantan, dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Daerah Kota Balikpapan memang
telah menjadi kawasan dengan prospek yang sangat
bagus setelah pemerintah memutuskan Ibu Kota baru akan berada di Kalimantan.
Baca Juga:
Program 1.000 Manusia Bercerita, Pertamina Berbagi Aksi Nyata Jaga Kesehatan Mental Pekerja
Balikpapan merupakan gerbang utama menuju Ibu Kota baru Indonesia, dengan keberadaan Pelabuhan Semayang dan
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Keduanya
merupakan kawasan tersibuk di Pulau Kalimantan.
CEO Winner Group, Yusmen
Liu, mengatakan, sektor bangunan dan sektor perdagangan,
hotel dan restoran,
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) di Balikpapan.
Jelas saja, pertumbuhan PDRB Balikpapan terus meningkat karena
kedua sektor tersebut.
Pengembangan usaha yang dilakukan Winner Group karena melihat potensi bisnis di Balikpapan masih tinggi, prospektif.
"Terlebih dengan perpindahan Ibu Kota Negara baru ke Kalimantan Timur," ujarnya, dalam keterangan resminya, Kamis (7/1/2021).
Dalam hal ini, Winner Group akan bekerjasama
dengan Sapta Group dan Pintu Air Mas (PAM) Group, melalui anak usahanya PT Karya Bersama Anugerah Tbk, untuk mengembangkan dua
proyek dengan lokasi berbeda di Balikpapan.
Karya Bersama Anugerah juga merupakan pengembang Apartemen Green
Valley Balikpapan.
PAM Group telah berpengalaman
mengembangkan mega proyek Balikpapan Superblock
seluas 17 hektar,
dan dalam waktu dekat akan memperluas pengembangan lahan hingga 50 ha melalui reklamasi laut.
Superblok itu dikembangkan dengan konsep One Stop Living yang meliputi Apartement Ruby Tower, Grand Jatra
Hotel, Astara Hotel, J-Icon Hip Hotel, Pentapolis Residence, Ewalk Mall.
Juga termasuk Pentacity Mall, Aquaboom Waterpark, SOHO pertama
di Balikpapan, Ruko, Perkantoran, dan fasilitas lainnya.
Sementara Winner Group sudah 13
tahun berkiprah di Batam dengan pengembangan sebanyak 20-an proyek properti di
seluruh kota Batam dan Jabodetabek.
Pengembangan yang dilakukan meliputiprivate housing, commercial
area, central business district,apartemen,
dantownship development.
Tahun 2019 lalu, Winner Group mulai
mengembangkan sayap bisnis dengan merambah pangsa pasar properti di
Jabodetabek.
Menggandeng Sapta Group, Winner Group mengembangkan proyek township development Cibinong New City
seluas 125 Ha, di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Kali ini, Winner Group dan Sapta
Group juga sedang membangun Tangerang Smart
City seluas 2000 Ha serta
sejumlah proyek lainnya di Jabodetabek.
CEO Winner Group, Yusmen
Liu, mengatakan, melalui kemitraan dengan beberapa perusahaan, Winner Group percaya diri berencana akan melepas proyek baru di
34 provinsi di seluruh Republik Indonesia.
Bukan hanya di Kepulauan Riau, Winner Group juga akan masuk ke Jawa
barat, Banten,
dan Jakarta.
Lalu merambah ke Balikpapan (Kaltim), Palembang
(Sumatera Selatan), Pekanbaru
(Riau), dan Padang (Sumatera Barat)
Tahun 2020, Winner Group berhasil
meraih beberapa penghargaan melalui proyek Cibinong New City, di antaranya The First CBD in Bogor Regency Area
dalam 15th Annual Indonesia Property
& Bank Award 2020, The Most Favoured Green Project of Mixed Use
Development in Bogor.
Di saat pengembang ibu kota melirik potensi di daerah, bahkan
ada yang tiarap karena dihantam pandemi, Winner Group malah mengembangkan proyek
skala luas di Bogor dan Tangerang.
Hotel dan Restoran Jadi Primadona
Diberitakan, pada
tahun 2021, sektor jasa di Provinsi Kalimantan Timur diproyeksi mengalami meningkat. Terkhusus untuk sektor perhotelan, restoran, dan hiburan.
Sektor ini dinilai
akan menjadi primadona dalam penerimaan pajak di Kota Balikpapan.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi
Daerah (BPPRD) Kota Balikpapan,
Haemusri Umar,
mengatakan, dirinya
optimis target penerimaan pajak daerah dan retribusi pada tahun ini akan ada
kenaikan dari tahun sebelumnya.
Pihaknya telah menyepakati untuk tahun 2021, Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 2,1 triliun.
Target pajak daerah sebesar Rp 515 miliar, retribusi Rp 63
miliar, kekayaan Rp 16,4 miliar,
dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 96,8 miliar.
Jika dilihat dari angka target, sudah termasuk tinggi, apalagi di tengah
pandemi Corona.
"Tapi kita tetap berharap pada 2021 vaksin Covid-19 sudah tersedia dan terdistribusi ke
masyarakat," jelasnya, Senin (28/12/2020).
Keberadaan vaksin akan membuat sektor tersebut lebih lega dalam
beraktivitas. Sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh vaksin dinilai akan memberikan dampak yang besar pada
perekonomian, jasa, serta sektor lainnya.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya perencanaan pembangunan
kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang
baru akan dimulai.
Jika itu terwujud, pihaknya meyakini bahwa PAD bisa mencapai Rp
900 miliar.
"Ini wajar. Karena ada IKN yang berpengaruh. Pertumbuhan
ekonomi akan terdorong," ungkapnya.
"Pelaku usaha otomatis akan berpacu," jelasnya.
Pun dengan pajak yang disetorkan, akan mengalami peningkatan.
Jika sesuai rencana, aktivitas pembangunan IKN akan menghabiskan
banyak waktu di Balikpapan.
Sehingga akan ada pertumbuhan. Khususnya di sektor perhotelan,
restoran,
dan industri. Potensinya amat besar.
"Sektor ini bisa menjadi primadona di Kota Balikpapan," pungkasnya. [dhn]