WahanaNews.co | Wakil Presiden (Wapres) yang juga merupakan Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ma’ruf Amin, memimpin Rapat Pleno KNEKS kedua, bertempat di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (30/05/2022).
Wapres Ma’ruf mengatakan, Indonesia mengejar target lebih cepat untuk wejudkan cita-cita menjadi pusat halal dunia pada 2024 mendatang.
Baca Juga:
YLKI: Bank Harus Mampu Antisipasi Cybercrime
“Hari ini KNEKS melakukan rapat pleno yang kedua, setelah tahun 2021. Kemudian, hari ini agenda utama kita adalah melangkah lebih cepat untuk mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi pusat halal dunia dengan membangun berbagai ekosistem kita,” kata Wapres dalam konferensi pers setelah rapat pleno.
Untuk meraih cita-cita itu, menurut Wapres, Indonesia harus membangun berbagai ekosistem penguatan Master Plan (Rencana Utama) tentang data ekonomi syariah yang lebih lengkap.
“Yaitu, tentang penguatan master plan kita tentang data ekonomi syariah yang lebih lengkap. Kita akan membangun kelembagaannya sampai ke daerah dengan membangun, yaitu komite daerah ekonomi dan keuangan syariah di seluruh provinsi. Yang sudah ada sekarang, itu adalah di Sumatera Barat dan akan tadi juga Riau, kemudian Jawa Barat, kemudian Jawa Timur dan akan terus dikembangkan,” paparnya.
Baca Juga:
Lulusan Google Bangkit Kemendikbudristek Banyak Dilirik Industri Teknologi Indonesia
“Kemudian, koordinasi dengan semua kementerian dan lembaga yang hadir, hampir lengkap semuanya dan menyampaikan program-programnya yang sekarang sedang disiapkan untuk disatukan untuk dijahit oleh komisi eksekutif ekonomi syariah,” sambungnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, percepatan upaya di dalam ekonomi dan keuangan syariah penting untuk turut melibatkan pelaku ekonomi. Misalnya, dalam pemanfaatan keberadaan Kawasan Industri Halal seperti yang telah ada di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Jepara.
“Sekarang beberapa Gubernur tadi melaporkan bahwa mereka ingin juga membangun Kawasan Industri Halal. Nah, hal ini perlu untuk didukung dengan program-program dari Kementerian lembaga termasuk untuk bisa mengundang para pelaku ekonomi masuk di dalam kawasan ekonomi halal tersebut, apa manfaatnya dan apa kelebihannya sehingga mereka bisa tertarik dan tentu berbagai prioritas dan fasilitas yang bisa dinikmati,” ucap Sri Mulyani.
Pada kesempatan itu, Menkeu mengungkapkan, integrasi dan konsistensi data ekonomi dan industri keuangan maupun industri sektor riil yang memenuhi persyaratan syariah masih perlu untuk dikoordinasikan lebih baik.
“Kita harapkan dengan koordinasi dan kemudian definisi yang jelas, Indonesia akan, pertama, tentu akan makin nyata untuk menunjukkan betapa porsi dari industri baik di keuangan maupun sektor riil yang memenuhi syarat-syarat Syariah ini. Dan, yang kedua juga di dalam rangka untuk secara kredibel Indonesia masuk di dalam ranking internasional. Saat ini Indoensia adalah ranking yang kedua,” jelasnya.
Rapat Pleno kedua yang dihadiri oleh 26 kementerian/lembaga anggota KNEKS, menghasilkan sejumlah kesepakatan sebagai upaya mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai pusat halal dunia pada 2024.
Diantaranya, pengadaan program Informasi dan Teknologi (IT) untuk mengintegrasikan data dan industri terutama untuk pembiayaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta Badan Pusat Statistik (BPS) yang berada di Kementerian Keuangan. [rin]