WahanaNews.co | Pasca Insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan, Indonesia terancam pencabutan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Menurut anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Akmal Marhali, Indonesia terancam gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 lantaran terjadinya tragedi mencekam di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca Juga:
Ketum PSSI Ajak Tim Kerja Keras Meski Indonesia Naik Peringkat FIFA
Akmal Marhali pun menyebutkan perkiraaan hukuman yang akan didapat Indonesia dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Menurutnya, potensi hukuman pasti ada lantaran FIFA dan Presiden AFC sudah bereaksi atas tragedi mengenaskan itu.
“Potensi (hukuman) pasti ada, apalagi Presiden FIFA dan Presiden AFC sudah berkomentar kan ini tragedi kelam sepakbola dunia dan ini menjadi perhatian banyak pihak. Artinya, FIFA sekarang ini lagi memantau sejauh mana langkah-langkah konkret yang dilakukan PSSI menangani kasus ini,” tutur Akmal Marhali kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (6/10/2022).
Lebih lanjut, anggota TGIPF itu juga mengatakan jika langkah-langkah yang dilakukan PSSI dalam menangani kasus ini tidak meyakinkan, itu akan berdampak cukup besar bagi Indonesia. Salah satunya terancam kehilangan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga:
Anies Siap Bangun 11 Stadion Bertaraf Internasional jika Menang Pilpres 2024
“Ya kalau langkah-langkah yang dilakukan tidak meyakinkan, bisa jadi status kita sebagai tuan rumah Piala Dunia bisa dicabut. Kemudian kita bisa dijatuhkan sanksi karena kita tidak bisa menjalankan aturan-aturan dari FIFA,” sambungnya.
“Sanksinya bisa jadi, dilarang menggelar event-event nasional, dilarang mengikuti event-event internasional. Itu mungkin ya, tapi FIFA tidak mungkin serta-merta seperti PSSI, belum apa-apa belum investigasi sudah hukum Arema FC,” lanjutnya.
“Melihat hasil investigasi dan fakta di lapangan kalau kemudian tidak meyakinkan, tuan rumah Piala Dunia pasti dipindahkan. Karena pasti berisiko kalau kemudian tingkat pengamanannya seperti ini bagaimana nanti di Piala Dunia,” kata Akmal Marhali. [rsy]