WahanaNews.co | Kapal selam Scorpene dari Prancis, buatan perusahaan DCNS ramai dibahas usai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengumumkan Indonesia akan membeli dua unit kapal selam itu.
Dalam pengembangannya, kapal ini dilengkapi empat generator diesel-listrik yang menyediakan daya 2.500 kW. Kendaraan tempur bawah laut yang masuk kelas kapal selam serang ini telah dipercaya memperkuat Angkatan Laut (AL) Prancis dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
Kapal selam Scorpene ini mampu membawa 30 ranjau laut dan melaju 20 knots (37 kilometer/jam) di dalam air dan 12 knots (22 kilometer/jam) di permukaan.
Perusahaan membangunnya secara khusus dengan berbekal sistem tempur Submarine Tantical Integrated Combat System (SUBTICS) yang juga diterapkan pada kapal selam nuklir AL Prancis.
Kapal yang mampu membawa 32 kru ini disebut memiliki teknologi senyap mutakhir yang membuat kapal selam sulit dideteksi lawan. Selain itu, Scorpene diklaim memiliki teknologi tinggi yang mampu mendeteksi musuh dalam jarak yang jauh.
Baca Juga:
Turut Meriahkan Pra Olimpiade Paris 2024, PLN Hadirkan Reog Ponorogo di Acara Exhibition Pencak Silat
Scorpene ini terdiri dari empat varian yakni CM-2000 (61,7 meter) AM-2000 (70 meter), CA-2000, dan S-BR (75 meter).
Varian CM-2000 merupakan kapal selam diesel listrik konvensional. Sementara AM-2000 sudah dibekali teknologi Air Independent Propulsion (AIP) yang membuatnya lebih tahan lama ketika menyelam atau tiga kali lebih lama dari CM-2000.
Sedangkan varian CA-2000 yang berukuran lebih kecil difungsikan khusus untuk menjaga pantai. Varian ini menggunakan uap bahan bakar untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Dengan begitu, kapal selam dapat menyelam dalam waktu hingga tiga minggu.